Migren ternyata bukan hanya sering diderita orang dewasa, tapi juga merupakan jenis sakit kepala yang sering diderita oleh anak. Dan banyak obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati migren pada orang dewasa, saat ini dapat juga menyembuhkan dengan baik pada anak-anak dan remaja.
Hal ini diungkapkan pakar pada pertemuan tahunan American Headache Society. Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu bisa bekerja dengan baik pada orang dewasa, maupun anak-anak.
Walaupun obat penghilang sakit yang sederhana seperti asetaminofen (parasetamol), asam salisilat (aspirin), dan naproksen biasanya dapat membantu menghilangkan gangguan migren, tapi para orangtua tetap dianjurkan untuk segera mencari bantuan jika sakit kepala pada anak mereka berlangsung lebih dari 4 jam dan bila pengobatan sederhana tidak juga meredakan sakit dalam waktu 2 jam. Dan perlu dihindari efek rebound karena pemakaian obat yang berlebihan sehingga memicu sakit kepala itu sendiri.
Pengobatan lain, tanpa obat-obatan seperti penanganan stres dan biofeedback (mengatur kondisi badan melalui pikiran), seringkali mengurangi sakit baik secara tersendiri maupun dikombinasikan dengan obat-obatan.
Makan dan tidur secara teratur dan banyak berolahraga akan banyak membantu. Dan pendidikan melalui pengertian juga amat penting, biarkan anak mengetahui apa itu sakit kepala, dan tidak ada yang salah pada otaknya.
Para orangtua perlu menyadari bahwa depresi dan kecemasan dapat menjadi penyebab timbulnya migren pada anak-anak. Tidak diketahui apakah gangguan-gangguan psikologi ini dikarenakan oleh sakit kepala atau apakah gangguan itu yang menyebabkan timbulnya migren.
Hal ini diungkapkan pakar pada pertemuan tahunan American Headache Society. Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu bisa bekerja dengan baik pada orang dewasa, maupun anak-anak.
Walaupun obat penghilang sakit yang sederhana seperti asetaminofen (parasetamol), asam salisilat (aspirin), dan naproksen biasanya dapat membantu menghilangkan gangguan migren, tapi para orangtua tetap dianjurkan untuk segera mencari bantuan jika sakit kepala pada anak mereka berlangsung lebih dari 4 jam dan bila pengobatan sederhana tidak juga meredakan sakit dalam waktu 2 jam. Dan perlu dihindari efek rebound karena pemakaian obat yang berlebihan sehingga memicu sakit kepala itu sendiri.
Pengobatan lain, tanpa obat-obatan seperti penanganan stres dan biofeedback (mengatur kondisi badan melalui pikiran), seringkali mengurangi sakit baik secara tersendiri maupun dikombinasikan dengan obat-obatan.
Makan dan tidur secara teratur dan banyak berolahraga akan banyak membantu. Dan pendidikan melalui pengertian juga amat penting, biarkan anak mengetahui apa itu sakit kepala, dan tidak ada yang salah pada otaknya.
Para orangtua perlu menyadari bahwa depresi dan kecemasan dapat menjadi penyebab timbulnya migren pada anak-anak. Tidak diketahui apakah gangguan-gangguan psikologi ini dikarenakan oleh sakit kepala atau apakah gangguan itu yang menyebabkan timbulnya migren.