Hari
Valentine ini menjadi sebuah hari yang merupakan hari yang tidak
terlalu dirayakan tetapi diingat dan dirasakan oleh sebagian masyarakat,
entah itu benar menurut anda, saya tidak peduli karena SAYA TIDAK
MERAYAKAN, tapi begitulah anggapan saya tentang hari valentine, nahhh...
tapi bagaimana dengan sejarah hari velentine itu sendiri, apakah anda
tahu dari mana asal-muasal dari hari valentine itu ? Kali saya mau
bagikan info kepada anda, tentang hari valentine karena saya juga baru
temukan sejarah valentine ini dari salah satu blog yang saya kunjungi,
Lalu saya posting di blog saya untuk teman-teman semua. Oke... silahkan
teman-teman simak semua!.
Sejarah Dan Perayaan Hari Valentine 14 Februari
termasuk
salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana
penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad
silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis
Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.
Perayaan
Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang
turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah
yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi
dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor
serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan
kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada
pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di
antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina,
lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian
keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai
besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua
potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang
mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu
dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai
kesuburan dan melahirkan dengan mudah.
Sejarah hari Valentine's Day I :
Menurut
tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan
pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada
pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye
hercules.
Di
Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan
berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta
Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah
minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil
membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai
dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab
cikal bakal hari valentine.
Sejarah Valentine's Day II :
Menurut
Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga
martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
pastur di Roma
uskup Interamna (modern Terni)
martir di provinsi Romawi Afrika
Hubungan
antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine)
tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun
hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo
Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan
hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa
kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan
sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari
emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin,
Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius
XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja
ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak
dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu
dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada
para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari
raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian
dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang
asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda
saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah hari Valentine III :
Catatan
pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai
bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan
bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules
(Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For
this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari
Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat
semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)
Pada
jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan
padahari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu
Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari
koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak
legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini.
Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore
hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid),
ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada
sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika
serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, Santo
Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Sejarah Valentines Day IV :
Kisah St. Valentine
Valentine
adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di
kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal
kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki
pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung
di dalamya.
Namun
sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam
peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih
hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan
pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius
berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati
bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan.
Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal.
Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St.
Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan
para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini
akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun
ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel
kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai
pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan.
Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine
tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati
dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St.
Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu.
Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara
dimana dia ditahan.
Salah
satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri
penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk
mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali.
Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St.
Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada
hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14
Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri
menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia
menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan
itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14
Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih
sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine
sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai
seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.