Sabtu, 15 September 2012

Pembuat Film Innocence of Muslims Diburu FBI



Adegan film Innocence of Moslem [google]
[WASHINGTON] Pemerintah AS mengkritik pembuat film amatir yang telah memicu aksi protes anti-AS dan memerintahkan FBI mengejar pembuat film tersebut.

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan film tersebut memiliki tujuan yang sinis dan memprovokasi atau memecah-belah dengan merendahkan nabi besar agama Islam. �Tapi seperti yang saya katakan kemarin, tidak ada pembenaran sama sekali untuk menanggapi film tersebut dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah. Kami sangat menghargai Muslim di AS dan di seluruh dunia, tapi kami mengutuk kekerasan terhadap misi diplomatik kami. Pemerintah AS tidak memiliki hubungan apapun dengan pembuatan film tersebut,� kata Hillary, seperti dikutip CNN, Kamis.

Sementara itu, Ketua Komite Intelijen Senat AS, Dianne Feinstein, mengatakan FBI telah melakukan investigasi dan mengejar pembuat film yang memicu kemarahan umat Muslim terhadap AS. �FBI harus mengejar pelaku yang secara pribadi sangat menjengkelkan karena telah membuat film yang sangat bodoh,� kata Feinstein.

Seorang staf produksi film mengatakan pembuat film adalah Kristen Koptik yang telah pergi ke Alexandria, Mesir, basis Gereja Koptik, untuk mengumpulkan uang terkait pembuatan film itu. Namun Gereja Koptik menolak dan menyebut film itu "kasar" dan merupakan bagian dari "kampanye jahat untuk memecah belah umat manusia."

Film itu sebenarnya sudah diposting di YouTube sejak Juli 2012, namun baru memicu kemarahan umat Muslim secara meluas setelah Televisi Mesir menayangkan segmen membahas film itu. Beberapa bagian film berdurasi 14 menit itu antara lain menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang playboy, penganiaya anak, dan pembunuh kejam.

FBI menyatakan telah menginvestigasi pembuat film itu dengan berbagai nama, yakni Sam Bassiel, Sam Bassil dan Sam Bacile. Pelaku mengidentifikasi dirinya kepada media berita sebagai orang Israel, dimana film itu telah mendapat bantuan donor dari 100 orang Yahudi. Namun pemerintah Israel membatantah pernyataan pelaku.

Pejabat FBI mengatakan, dari berbagai identitas tersebut, mereka percaya pelaku adalah Basseley Nakoula, yang divonis tiga tahun lalu untuk penipuan bank. Seorang staf produksi mengatakan dia yakin pembuat film adalah Kristen Koptik bernama Abenob Nakoula Bassely.

FBI juga mengeluarkan peringatan kepada otoritas negara bagian dan kelompok-kelompok keagamaan, untuk waspada terhadap operasi rahasia komplotan pembuat film dan promotor yang memprovokasi dengan menargetkan agama



sumber