Jujur saja, waktu pertama melihat foto dari pesawat 'berbentuk ajaib'
Horten Ho IX beberapa tahun yang lalu. wow.... satu lagi pesawat
Luftwaffe yang hanya eksis di atas kertas". Perkiraan yang salah besar!
Karena sebenarnyalah pesawat revolusioner di zamannya ini benar-benar
telah dibangun dan diterbangkan oleh Jerman di masa perang! Jelas
saja, fakta itu sudah cukup membuat pesawat ini menjadi special !
Para sejarawan masih saling berbeda pendapat akan bagaimana sebutan
paling afdol dari pesawat ini, Ada yang menamainya Horten IX, Horten Ho
IX, Gotha Go 229, Horten Ho-229. Kalau bagi saya pribadi, pemanggilan
Horten IX atau Ho IX lebih condong untuk tipe pengembangannya
(glider-glider buatan Horten sebelumnya dinamai Horten I, II, III... dan
seterusnya). Versi produksi resminya sendiri (yang dibuat oleh pabrik
pesawat Gotha) dinamai Go 229, dan bukannya Ho 229.
Dua bersaudara Walter dan Reimar Horten adalah para pionir dalam
pembuatan pesawat bersayap tanpa ekor, dan telah membangun secara
berturut-turut pesawat-pesawat 'layar' tanpa mesin berbentuk indah
dengan performa menakjubkan pada tahun 1936 s/d 1940, yang diikuti oleh
sebuah contoh dengan dilengkapi dua mesin pendorong. Pengalaman
mereka dalam membuat pesawat bersayap besar yang dapat terbang adalah
sesuatu yang ajaib pada masa itu, dan merupakan satu-satunya di dunia.
Horten IX V1 sedang dibawa oleh truk penarik
walter (kiri) dan reimar horten (kanan)
Pada tahun 1943 Walter Horten menyatakan ketertarikannya untuk
membangun sebuah pesawat berkecepatan tinggi yang dibuat dari... kayu!
Laporan dari perkembangan DFS 194 (kemudian dinamai Messerschmitt Me
163) yang dikepalai Profesor Lippisch makin meyakinkan Walter bahwa
bahkan pesawat dari kayu dapat membawa mesin jet atau roket dan
kemudian terbang. Pada tahun 1943 dia mengajukan gagasannya kepada
Panglima Luftwaffe Reichsmarschall Hermann Göring, dan tanpa banyak
cingcong proyek tersebut disetujui.
Prototipe pertama Horten IX V1 dibangun dengan berdasar pada rancangan,
kemudian Bersamaan dengan uji terbang dari V1, sebuah prototipe kedua
langsung dikembangkan pula. V2 ditenagai oleh dua buah turbojet.
Rancangannya merupakan campuran dari berbagai tipe pesawat terdahulu,
Mesin yang digunakan adalah BMW 003 dan bukannya Jumo 004 seperti yang
direncanakan semula. Roda depannya yang berukuran besar merupakan
contekan dari roda ekor pesawat Heinkel He 177, sedangkan peralatan
pendarat utamanya "dipinjam" dari Messerschmitt Bf 109 G.
Penerbangan pertama dilakukan di Oranienburg tanggal 2 Februari 1945.
Pilot pengujinya adalah Erwin Ziller.setelah sukses dalam uji coba yg
pertama , kemudian , dilakukan uji coba yg ketigakalinya, saat lepas
landas mesin sebelah kiri tersebut mati dan,pesawat kehilangan
kecepatannya dan tak bisa dikontrol. Erwin Ziller terbunuh ketika
pesawat prototipenya menukik menabrak tanah dan hancur lebur.
Erwin ziller saat pengujian pertama kali nya pada pesawat horten
proyek tersebut tetap berlanjut dengan segala energi yang tersisa.
Komponen prototipe yang masih ada segera dipindahkan ke Gothaer
Wagonfabrik (Gotha) yang berada di Friedrichsrode. Pada bulan Maret
1945 proyek difokuskan kepada prototipe ketiga, yang diberi nama Go
229 V3. V3 berukuran lebih besar dibandingkan dengan kedua
pendahulunya, dan bentuknya telah lebih disempurnakan lagi di beberapa
tempat, yang dimaksudkan untuk menjadi contoh bagi seri pra-produksi
pesawat tempur Go 229 A-0 yang telah dipesan oleh Luftwaffe sebanyak
20 buah. V3 ditenagai oleh mesin Jumo 004C, dan dapat membawa dua buah
kanon MK108 30mm di pangkal sayapnya.
SIAL BAGI NAZI
Tapi semuanya telah terlambat bagi Luftwaffe. Pasukan Amerika menduduki
pabrik Gotha pada tanggal 14 April 1945 dan menemukan rezeki nomplok:
sebuah prototipe V3 yang 90% selesai dikerjakan dan belum lagi
diterbangkan. Empat lagi pesawat lainnya yaitu Go 229 V4, V5, V6 dan V7
hadir juga, dengan beberapa tahap penyelesaian. V4 dan V5 adalah
prototipe dengan dua tempat duduk dan direncanakan sebagai versi pesawat
tempur malam.
Tentu saja orang-orang Amerika tidak menyia-nyiakan penemuan ini, dan
segera menggondol V3 balik ke negaranya. Para ilmuwan disana hanya bisa
terbengong-bengong menyaksikan sudah begitu jauhnya kemajuan yang
telah dicapai oleh seterunya dari Jerman. Dahsyatnya lagi, V3 masih
dapat disaksikan sampai saat ini, tepatnya di NASM's Paul E. Garber
Restoration, Preservation & Storage Facility yang berlokasi di
Silver Hill, Maryland.
Intinya Pesawat Bomber B-2 Amerika yang katanya paling cangginh itu adalah hasil nyolong punya NAZI
ini adalah pesawat horten yg dirampas amerika dan dikembangkan di negaranya , menjadi B2 bomber.
Satu-satunya pesawat Horten Ho 229 V3 yang masih ada dan tersimpan di Smithsonian Institution's Garber Restoration Facility
Diagram Go 229 (Horten IX) buatan Gothaer Wagonfabrik
Karakteristik umum
* Crew: 1 Kru: 1
* Length: 7.47 m (24 ft 6 in) Panjang: 7.47 m (24 ft 6 in)
* Wingspan : 16.76 m (55 ft 0 in) Lebar sayap : 16,76 m (55 ft 0 in)
* Height: 2.81 m (9 ft 2 in) Tinggi: 2,81 m (9 ft 2 in)
* Wing area: 50.20 m² (540.35 ft²) Area sayap: 50,20 m² (540,35 ft ²)
* Empty weight : 4,600 kg (10,141 lb) Berat kosong : 4.600 kg (10.141 £)
* Loaded weight: 6,912 kg (15,238 lb) Loaded Berat: 6.912 kg (15.238 £)
* Max takeoff weight : 8,100 kg (17,857 lb) Berat lepas landas maksimum : 8.100 kg (17.857 £)
* Powerplant : 2 × Junkers Jumo 004 B turbojet , 8.7 kN (1,956 lbf)
each Powerplant : 2 × Junkers Jumo 004 B turbojet , 8,7 kN (1956 lbf)
masing-masing
Performance Kinerja
* Maximum speed : 977km/h Kecepatan maksimum : 977km / h
* Service ceiling : 16,000 m (52,000 ft) Layanan langit-langit : 16.000 m (52.000 kaki)
* Rate of climb : 22 m/s (4,330 ft/min) Tingkat panjat : 22 m / s (4.330 ft / min)
* Wing loading : 137.7 kg/m² (28.2 lb/ft²) Wing memuat : 137,7 kg / m² (28.2 lb / ft ²)
* Thrust/weight : 0.26 Thrust / berat : 0,26
Armament Persenjataan
* Guns: 4 × 30 mm MK 108 cannon Senjata: 4 × 30 mm meriam MK 108
* Rockets: R4M rockets Rockets: R4M roket
* Bombs: 2 × 500 kg (1,100 lb) bombs Bom: 2 × 500 kg (1.100 lb) bom
sumber