komplikasi
Stasiun Ijo (1880)
Stasiun Ijo (IJ) adalah stasiun kereta api yang terletak di sebelah
barat Stasiun Gombong. Secara administratif, stasiun ini berada di Desa
Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Selain sebagai stasiun
persilangan, fungsi lainnya adalah sebagai pengontrol terowongan jalur
rel (disebut Terowongan Ijo) yang berada di sisi timur stasiun ini.
Pengelolaan stasiun yang terletak pada ketinggian +25 m dpl ini berada
di bawah Daerah Operasi 5 Purwokerto. Stasiun yang dibangun pada
pertengahan tahun 1880-an ini jarang disinggahi oleh kereta api. Stasiun
berperon sisi ini memiliki tiga jalur rel.
Stasiun Malang Kotalama (1879)
Stasiun Malang Kotalama (MLK) merupakan stasiun kereta api yang terletak
di Kecamatan Sukun, Malang. Stasiun yang berada pada ketinggian +429 m
dpl ini berada di Daerah Operasi 8 Surabaya. Stasiun ini merupakan
stasiun KA paling selatan yang berada di Kota Malang, dan tertua,
dibangun pada tahun 1879. Penambahan nama "Kotalama" dimaksudkan untuk
membedakan dengan Stasiun Malang Kotabaru yang dibangun belakangan.
Dari Stasiun Malang Kotalama terdapat percabangan rel yang menuju ke Dipo Pertamina.
Stasiun Surabaya Kota (1878)
Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut
terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara
Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di
kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang
menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta.
Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi
yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa
kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara
Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.
Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur
kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun
1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah
pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang
juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada
tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada
tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan
hingga ke bentuknya yang sekarang ini.
Stasiun Purwosari (1875)
Stasiun Purwosari (PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di
Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang
terletak pada ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6
Yogyakarta.
Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua
di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari
berada di wilayah Mangkunegaran.
Stasiun Solo Balapan (1873)
Stasiun Solo Balapan (kode: SLO, +93m) adalah stasiun induk di Kestalan
dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta yang menghubungkan Kota Bandung,
Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Stasiun ini didirikan oleh jaringan
kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873)
Stasiun Kedungjati (1873)
Stasiun Kedungjati (KEJ) merupakan stasiun kereta api yang terletak di
Kedungjati, Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian
+36 m dpl ini berada di Daerah Operasi 4 Semarang. Stasiun Kedungjati
diresmikan pada bulan 21 Mei 1873. Arsitektur stasiun ini serupa dengan
Stasiun Willem I di Ambarawa, bahkan dulu beroperasi jalur KA dari
Kedungjati ke Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi pada tahun 1976.
Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu
diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap
dari seng setinggi 14,65 cm.
sumber