Kisah mistis seakan tidak habis di negeri ini. Di zaman yang
dikuasai Facebook dan Twitter ini, kisah-kisah misteri tentang berbagai
mahluk halus atau mahluk jadi-jadian tetap saja ada.
Seperti
yang terjadi awal minggu ini. Masyarakat Bantul, Yogyakarta dikagetkan
dengan ditemukannya sebuah jenglot. Penemuan jenglot itu langsung
menggegerkan warga Bantul. Warga Desa Sendang Sari langsung
berduyun-duyun ingin melihat jenglot yang kemudian ditaruh di aquarium
kosong.
Menurut salah seorang paranormal, Subarno atau biasa disebut Mbah Bolong usai menerawang jenglot temuan warga Bantul menjelaskan secara ghaib, bentuk dari jenglot yang ada di Bantul merupakan hasil rekayasa manusia dari seekor katak yang sebelumnya dikeringkan.
Usai kering, katak kemudian dimodifikasi sedemikian rupa mulai dari kepala dibentuk layaknya manusia. Rekayasa jenglot yang dilakukan pada jenglot hampir sama dengan rekayasa yang dilakukan pada benda ghoib yang hampir mirip dengan jenglot yang konon dinamai dengan Bethoro Karang atau dalam dunia klenik sering di sebut BK.
Namun meski dianggap palsu, tak menyurutkan warga Bantul dan sekitarnya untuk menyaksikan benda unik tersebut. Bahkan, jenglot yang dipajang itu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari para pengunjung yang penasaran ingin melihatnya.
Cerita tentang jenglot ini adalah bagian kecil dari cerita mistis mahluk jadi-jadian di Tanah Air. Masyarakat Bali misalnya, selama ini mereka familiar dengan kisah leak. Demikian juga masyarakat Sumatera Utara dengan kisah Begu. Ada juga sebagian masyarakat Jawa yang familiar dengan manusia jadi-jadian yang menjelma sebagai babi ngepet yang tugasnya untuk mencari pesugihan.
Tak cuma di Tanah Air saja kisah-kisah mistis ini menjadi buah bibir. Di Thailand, ada legenda Mae Naak Phra Khanong. Cerita rakyat ini dianggap sangat mengerikan, biasanya dikisahkan oleh ibu-ibu di malam hari supaya anak mereka tidak nakal.
Banyak negara di belahan bumi pasti juga memiliki kisah-kisah mistis soal mahluk jadi-jadian. Percaya atau tidak, cerita mistis selalu melekat dalam ingatan masyarakat sekitar, dan menjadi bumbu-bumbu penyedap modernitas.
sumber