Perkembangan transaksi jual-beli melalui media internet (online)
menuntut kemudahan bagi para pelakunya. Transaksi online tidak
memungkinkannya penggunaan uang konvensiuonal (uang fisik) sebagai alat
pembayaran. Dengan begitu, kini lahirlah berbagai mata uang eMoney
(electronic Money/mata uang elektronik). Salah satu contoh eMoney yang
paling banyak digunakan oleh banyak orang di penjuru dunia adalah
PayPal. PayPal menjadi salah satu raksasa yang melayani transaksi jual
beli di berbagai merchant online. Tak hanya toko online, PayPal juga
telah merambah ke toko offline dengan aplikasi yang bersifat NFC (Near Field Communication) yang tertanam di smartphone. PayPal meramalkan uang fisik akan ditinggalkan pada tahun 2016.
Dengan semakin maraknya transaksi online dan tuntutan orang untuk bisa
lebih mudah dalam melakukan transaksi penjualan/pembelian, diperkirakan
uang fisik akan mengalami transisi atau pergeseran yang kemudian akan
hilang dari peredaran. Di negara Amerika ataupun Eropa penggunaan eMoney
sudah menjadi hal yang biasa. Mereka bisa mendapatkan barang yang
diinginkan hanya memerlukan waktu 30 detik, tanpa harus antre terlebih
dahulu. Sedangkan di Indonesia penggunaan mata uang elektronik belum
begitu marak, pasalnya belum banyak toko online yang mendukung
penggunaan PayPal atau eMoney lain. Para pelaku bisnis online memilih
menggunakan rekening bank.
Menurut Direktur Finnet Indonesia Waldan Bakara, Indonesia baru akan
mencapai penggunaan 50% transaksi dengan eMoney pada tahun 2020
nanti. Dia juga menambahkan bahwa penggunaan uang elektronik akan
membawa banyak manfaat, yaitu tak perlu antre, tak perlu membawa banyak
uang receh, dan semua transaksi kita dapat diketahui. Selain itu
penggunaan uang elektronik bisa memunimalisir tindakan pemalsuan uang,
dan praktek kejahatan lainnya. Bagi negara, peralihan ke uang elektronik
dapat mengurangi biaya percetakan uang sehingga membuat defisiensi
negara.
sumber