Jumat, 28 September 2012

Pelantikan Gubernur DKI Baru Sedot Rp822 Miliar

Jokowi2



Jakarta - Sebentar lagi pemenang Pilkada putaran kedua DKI Jakarta segera akan dilantik. Dan karenanya Pemda sudah mengalokasikan anggaran yang disiapkan oleh sekretariat DPRD DKI Jakarta sebesar Rp822 miliar. Dimana alokasi anggaran sebesar Rp822 miliar ini sebetulnya terlalu mewah untuk acara pelantikan yang berbentuk kegiatan atau acara seremonial ini.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (23/9/2012).
Menurut FITRA, kata Uchok, kemewahaan lain yang kemungkinan disiapkan untuk pelantikan Gubernur DKI Jakarta adalah pengadaan Meubelair untuk ruang sidang dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,7 miliar atau (Rp.3.706.587.400), dan ada juga pengadaan Meubelair gedung DPRD DKI Jakarta dengan alokasi anggaran sebesar Rp25,8 miliar atau (Rp.25.800.000.000).
"Jadi, total untuk belanja Meubelair pada tahun 2012 ini sebesar Rp29,5 miliar (Rp.29.506.587.500)," kata Uchok
Dia pun menambahkan dengan akan selesainya pesta demokrasi di Jakarta, maka yang paling beruntung adalah orang-orang DPRD DKI Jakarta sendiri. Selain mereka akan menghamburkan-hambur uang pajak rakyat Jakarta, dengan belanja Meubelair sebesar Rp29,5 miliar, mereka juga akan belanja komputer dan kelengkapannya dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,4 miliar.
"Alokasi anggaran belanja komputer ini sangat mahal, dan siapapun yang miliki komputer ini tidak tahu diri dan tidak tahu malu pada diri sendiri maupun kepada konstituennya. Dimana, masyarakat sedang berjuang untuk memilih pemimpin baru Jakarta, nggak tahunya, orang-orang di yang berkantor di Kebun Sirih atau orang-orang DPRD mengambil kesempatan dengan rencana menggerus uang rakyat seperti belanja Meubalair, dan belanja komputer," paparnya.
Dalam kesempatan ini FITRA, lanjut Uchok meminta kepada calon Gubernur DKI Jakarta terpilih yakni Jokowi dan Ahok untuk menghemat alokasi anggaran pelantikan. Dimana alokasi anggaran sebesar Rp822 miliar juga itu masih terlalu besar, mahal, megah, dan mewah bila dilihat oleh publik Jakarta.
"Akan lebih baik alokasi anggaran ini dikurangi sampai dibawah Rp400 miliar saja agar upacara pelantikan tidak boros anggaran, maupun kegiatan upacara pelantikan jadi sederhana, dan hikmah buat publik rakyat," terangnya.
Lebih jauh FITRA, kata Uchok meminta kepada anggota dewan, dan sekretariat DPRD DKI Jakarta untuk segera menghapus pemborosan anggran seperti belanja Meubelair, belanja komputer, dan mengurangi alokasi anggaran pelantikan gubernur lantaran pengadaan Meubelair, komputer, pelantikan gubernur ini memperlihatkan bahwa orang-orang DPRD DKI Jakarta suka dengan acara seremonial yang kemewahaan, tapi tidak suka memikirkan kemacetan Jakarta, banjir, dan masih banyak orang Jakarta yang menganggur.
"Akan lebih baik, dan elegan orang-orang DPRD DKI Jakarta tidak memikirkan fasilitas melulu, tapi mulai hidup sederhana, dan harus memperjuangkan kebijakan yang pro rakyat miskin," pungkas Uchok.




sumber