Jangan
Terlalu Sering Nonton Sepak Bola - Ini akan mengancam hubungan dan
kualitas hidup Anda. Peringatan ini datang dari psikologis klinis dari
School of Public Health University of Alabama di Birmingham Josh Klapow.
Menurutnya jika seorang pria selalu menghabiskan waktu lebih dalam seminggu hanya untuk menonton atau bermain sepakbola, artinya ada sesuatu yang adiktif dalam dirinya.
Ada perbedaan besar antara seorang penggemar yang berdedikasi dengan pecandu sepak bola. Bila dilakukan secara terus menerus bisa menjadi sebuah obsesi.
"Ini bukan perkara berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk sepakbola, hanya saja efeknya menyebabkan perilaku negatif pada kehidupan nyata terutama tanggung jawab Anda," jelasnya.
Ada beberapa sinyal yang menunjukkan kalau pria sudah terobsesi terhadap sepak bola.
1. Selalu terpikir tentang sepak bola meski melakukan hal lain.
2. Kesal ketika sudah mulai terganggu sewaktu berhubungan dengan sepak bola.
3. Lebih mementingkan sepak bola dibanding urusan pribadi atau keluarga.
4. Merasa tertekan, marah dan bertindak brutal ketika tim yang dibanggakannya kalah.
"Pada akhirnya ini adalah kebiasaan yang perlu dirubah, kebiasaan seperti ini bergerak maju dan mengubah perilaku Anda sedikit demi sedikit,"
Menurutnya jika seorang pria selalu menghabiskan waktu lebih dalam seminggu hanya untuk menonton atau bermain sepakbola, artinya ada sesuatu yang adiktif dalam dirinya.
Ada perbedaan besar antara seorang penggemar yang berdedikasi dengan pecandu sepak bola. Bila dilakukan secara terus menerus bisa menjadi sebuah obsesi.
"Ini bukan perkara berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk sepakbola, hanya saja efeknya menyebabkan perilaku negatif pada kehidupan nyata terutama tanggung jawab Anda," jelasnya.
Ada beberapa sinyal yang menunjukkan kalau pria sudah terobsesi terhadap sepak bola.
1. Selalu terpikir tentang sepak bola meski melakukan hal lain.
2. Kesal ketika sudah mulai terganggu sewaktu berhubungan dengan sepak bola.
3. Lebih mementingkan sepak bola dibanding urusan pribadi atau keluarga.
4. Merasa tertekan, marah dan bertindak brutal ketika tim yang dibanggakannya kalah.
"Pada akhirnya ini adalah kebiasaan yang perlu dirubah, kebiasaan seperti ini bergerak maju dan mengubah perilaku Anda sedikit demi sedikit,"