Salah satu cara yang dilakukan untuk
mendapatkan tubuh yang langsing adalah dengan melakukan diet. Sejauh
ini ada sekitar 25.000 jenis diet yang pernah diciptakan, dengan
berbagai metode dan cara. Namun yang paling populer saat ini adalah
dengan mengurangi frekuensi makan, terutama makan malam, dan menahan
rasa lapar yang ditimbulkan.
"Padahal
diet dengan cara menahan lapar itu adalah cara terburuk," ungkap Juli
Triharto, ahli mind slimming, sebuah program pelangsingan tubuh dengan
cara mengatur pola pikir dan alam bawah sadar seseorang, di Aston
Kuningan The Bridge, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut
Juli, sekitar 91 persen orang yang melakukan diet akhirnya menemui
kegagalan karena tidak mampu menahan lapar, dan merasa skeptis pada
dirinya. Menahan lapar ternyata membuat perut terasa semakin lapar, dan
akhirnya ketika tiba waktunya makan, justru Anda akan makan lebih
banyak untuk "membalas dendam" akibat derita kelaparan tersebut.
Jika
hal ini berlanjut terus, tidak akan ada gunanya berdiet. Anda hanya
mengubah waktu makan saja, namun dalam porsi makan yang berlebihan. Hal
ini justru akan mengganggu metabolisme dan kesehatan seseorang,
sehingga ia akan mudah terserang penyakit dan terlihat lemas. Diet
seperti ini juga sangat memengaruhi faktor psikis, karena bisa membuat
seseorang menyiksa diri dengan perasaan bersalah karena makan
berlebihan.
"Semakin
gemuk seseorang, maka komunikasi antara tubuh dengan pikiran akan
semakin tak terkontrol, sehingga akan lebih sulit menahan lapar, dan
semakin merasa bersalah untuk makan. Ini yang membuat orang sering
stres dengan nafsu makannya," ujarnya.
Diet
dengan menahan lapar juga dinilai Juli tidak akan bertahan lama. Jika
pun langsing tidak akan permanen, karena mempengaruhi metabolisme tubuh
dalam jangka panjang. "Sebenarnya diet ini justru akan membuat orang
menjadi terlihat lebih gemuk," tukasnya.
Saat
menahan lapar, stamina tubuh akan menurun dan menimbulkan reaksi
kontraproduktif. Di satu sisi tubuh tidak mendapatkan asupan makanan
dengan tepat, dan menurunkan metabolisme, namun di sisi lain tubuh harus
tetap mempertahankan metabolisme untuk menjaga tubuh agar tidak sakit.
Dalam
kondisi ini tubuh akan "menyisihkan" makanan yang ada, dan
menyimpannya sebagai cadangan makanan dalam bentuk sel lemak, untuk
digunakan ketika tubuh tidak memiliki asupan makanan yang cukup. "Inilah
yang membuat diet menahan lapar ini sebenarnya membuat Anda lebih
gemuk, atau kurus tapi tidak sehat," bebernya.sumber