Hepatitis
Di
seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit
hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya
ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan
penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV.
Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah,
plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti
sperma, vagina, dan air liur.
Orang
yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar,
muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring
racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam
penderita hepatitis.
Satwa
primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis
melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena
barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit
anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Tuberculosa (TBC)
TBC
adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia.
Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak
nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah.
Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran
pernafasan.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC
melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh
manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit
TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis,
sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai
penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini
dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan
penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa
lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah
tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan
dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena
kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
Cacing
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab
kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk
adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing
dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat
memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan
lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing.
Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras
akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah
menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan
menjemput penderitanya.
Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan,
misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
Toxoplasmosis
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan
atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi
cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.
Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya
kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia
melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau
minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal
dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara
sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang
ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang
mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
Psitacosis
Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang
diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh
bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh
manusia.
Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan
mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare,
tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah
bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
Salmonellosis
Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau
minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila
terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan
sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare,
sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik
sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan
oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi
wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.
Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
Leptospirosis
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis
satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini
tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit
berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air
kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman
yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air
kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami
perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa,
depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran.
Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang
tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit
mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang
dan tupai.
Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang
ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat
kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau
cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini
akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian
akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet,
lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang
anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.
sumber