Sejumlah lembaga dan organisasi yang peduli terhadap pengendalian rokok
mendapat penghargaan dalam konferensi pengendalian tembakau di
Singapura. Penghargaan tersebut disampaikan sendiri oleh Walikota New
York City, Michael Bloomberg.
Ada 5 kategori penghargaan yang diberikan, masing-masing mewakili
program-program pengendalian rokok yang direkomendasikan World Health
Organization (WHO) yang sebenarnya ada 6 poin.
Keenam program yang disingkat MPOWER itu adalah Monitoring (mengawasi)
epidemi dan kebijakan pencegahan, Protecting (melindungi) masyarakat
dari asap rokok, Offering (menyediakan) bantuan bagi yang ingin
berhenti merokok, Enforcing (menegakkan) larangan iklan dan sponsor
rokok, serta Raising (meningkatkan) pajak rokok.
Selain memberikan penghargaan, Bloomberg juga mengumumkan komitmennya
dalam pengendalian tembakau dengan menambah dana bantuannya menjadi
lebih dari US$ 600 juta. Dana itu diprioritaskan untuk seni budaya,
pendidikan, lingkungan, inovasi pemerintah dan kesehatan masyarakat.
"Pada kesempatan ini saya umumkan komitmen saya dengan memberi tambahan
dana US$ 220 juta untuk mendukung upaya pengendalian tembakau dalam 4
tahun ke depan," kata Blomberg saat memberikan penghargaan di ajang
15th World Conference on Tobacco or Health di Suntec Convention Center
Singapura pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2012.
Berikut ini para pejuang antirokok itu.
1. Health Justice, Filipina
Health Justice merupakan sebuah lembaga independen yang secara rutin
melakukan pemantauan (monitoring) dan memberikan informasi tentang
industri rokok kepada pemerintah Filipina, untuk mencegah adanya
intervensi terhadap pengambilan kebijakan oleh pemerintah.
2. Turkish National Coalition on Tobacco or Health, Turki
Dalam Bahasa Turki, nama koalisi atau gabungan dari sejumlah organisasi ini disingkat menjadi SSUK.
Terdiri dari 40 organisasi yang peduli terhadap pengendalian tembakau
dan secara aktif melibatkan diri dalam melindungi (protecting) dan
mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan antirokok.
3. Kementerian Kesehatan Uruguay
Keberanian pemerintah Uruguay dalam memasang peringatan (warning) bergambar dalam kemasan rokok patut diacungi jempol.
Ukuran gambarnya mencapai 80 persen dari kemasan rokok dan dipasang di kedua sisi, depan dan belakang.
4. Corporate Accountability International (CAI) dan Fundation pada la Education y el Desarrollo Social (FES), Kolombia
Kedua organisasi yang ada di Kolombia ini diberi penghargaan karena
sangat gigih menegakkan (enforcing) aturan terbaru di negaranya yang
melarang adanya sponsor dan iklan rokok.
Secara rutin melakukan pelatihan, pengawasan dan selalu melaporkan jika terjadi pelanggaran.
5. Kementerian Keuangan Mesir
Dibanding negara lain, Mesir paling gigih memperjuangkan pungutan pajak
rokok (raising taxes). Shisha dikenai pajak 100 persen dan rokok biasa
mencapai 70 persen, sehingga orang miskin yang tidak punya uang akan
lebih terlindungi dari bahaya asap rokok.
Selain itu, pajak yang tinggi berhasil menambah pemasukan negara sebanyak US$ 2,2 miliar/tahun.
Kapan ya Indonesia bisa mendapat penghargaan seperti mereka ? :)