Meski
saat ini wajah Rasululah tidak pernah akan digambarkan secara nyata
tetapi bayangan wajah beliau akan ada dalam pikiran umatnya sebagai
wajah yang dipenuhi cahaya kelembutan dan kasih sayang, karena beliau
adalah pembawa Rahmat bagi sekalian alam, maka wajah beliau penuh kasih
sayang, demikian pula ucapan beliau saw, perangai, tingkah laku, dan
bahkan bimbingan beliau saw pun penuh dengan kasih sayang Allah swt.
Apa yang dimiliki oleh Rasulullah itu merupakan suatu kelebihan yang
diberikan oleh Allah swt langsung kepada hambaNya yang dipilih.
Rasulullah
SAW memiliki wajah yang sentiasa ceria bersinar, menyimpan keagungan
dan kewibawaan.Setiap org yg menatap wajah nya akan bergetar hatinya..
Dan ini termasuk salah satu mukjizat yang baginda miliki sebab hal ini
tidak mungkin dapat dimiliki oleh manusia biasa.
- Keagungan inilah yang oleh Hindun binti Halah dalam manggambarkan sifat-sihat nabi, dikatakan sebagai agung dan penuh wibaa seperti yang diriwayatkan oleh At-Timirdzi.
- Ali Karamahu Wajhah pernah berkata: “Siapa yang melihatnya sepintas lalu pasti akan terpegun kerana kewibawaannya.”
- Ibnu Majah meriwayatkan: “ Ada seseorg datang menghadap Nabi SAW dengan menggigil ketakutan lalu Rasulullah SAW berkata; “Tidak ada apa-apa tenangkankan lah hatimu.”
- Tatkala Amer bin Ash menghadap Nabi SAWuntuk yang pertama kali ia berkata: “Aku tidak sanggup menatap wajahnya, kalau sekiranya org bertanya kepadaku tentang sifat-sifat baginda, seraya tidak sanggup aku menceritakannya kerana mataku tidak sanggup menatap wajahnya.” SUBHANALLAH!
- At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abi Halah,BAHAWA BILA Nabi SAW tengah berbicara maka semua sahabat yang berada di sekelilingnya tenang, sambil menundukkan kepala, seolah-olah kepala sedang dihinggapi burung.
- Memang sahabat Nabi SAW tidak dapat wajah baginda dgn tajam,kerana keagungan dan kewibawaannya yang dapat menceritakan dan menggambarkan sifat dan rupa beliau adalah mereka yg masih kecil atau yg berada di bawah asuhannya sebelum masa kenabiannya, seperti Hindun binti Abi Halah dan Ali r.a.
- Diceritakan oleh Ali Mas’ud Albadriy tentang apa yang ia dialami sendiri:Tatkala aku sedang mengajar seorg hambaku tiba-tiba ku dengar suara dari arah belakang, mulanya aku tidak memperdulikannya kerana amarahku sedang meluap kiranya itulah Rasulullah SAW setelah kutatap wajahnya maka tanpa kusedari cemeti yang yg ku pegang jatuh ke tanah, baginda berkata kepadaku: “Demi Allah.Tuhan dapat berbuat kepda dirimu melebihi dari apa yg engkau lakukan sekarang ini.” Maka dengan suara tersendat-sendat aku berkata:”Ya Rasulullah.Demi Allah aku tidak akan mengajar lagi hambalu ini sesudah ini.”
- Ada seorg wanita namanya Qiblah binti Makhramah ia menuturkan: “ Aku pernah melihat Rasulluah SAW duduk dgn tekunnya tiba-tiba ada rasa takut menyelinap dalam hatiku, dan aku pun, menggigil ketakutan, kemudian terdenagar suara org berkata:” Ya Rasulullah ,Kesihan benar wanita itu, ia menggigil ketakutan terhadap dirimu.” Maka beliau yang tampan itu melihat diriku kerana aku berada di belakang punggungnya seraya berkata: Kasihan benar dirimu tenangkanlah hatimu.” Setelah kudengar perkataan itu,segera lenyap rasa takut dari hatiku.
- Adapun pancaran nurani yg menghiasi keindahan dan keagungan Nabi Muhammad SAW sebagai yang tersebutpada sifta-sifat dan gambaran wajahnya, maka itu pun dalam erti yang hakiki.
Dalam
sebuah hadits, seorang sahabat berkata bahwa pada suatu ketika di
malam purnama yang terang benderang, ia berkali-kali memandang antara
wajah rasulullah SAW dan rembulan. Maka, didapatinya, bahwa wajah Rasul
terkasih adalah lebih indah dari rembulan, subhanallah. Mahasuci Allah
yang telah menempatkan kita di bumi-Nya yang terhampar luas. Mahaagung
Ia yang memikulkan di atas pundak kita, amanah untuk menjadi pemakmur
bumi, Maha Terpuji Keadilannya, yang telah memberi kita dua bekal
utama, kitab yang berisi wahyu-wahyu-Nya, dan manusia yang menjadi
rasul-rasul-Nya. Rasul adalah utusan Allah. Ia manusia biasa,
sebagaimana juga yang lainnya. Keberadaannya adalah agar manusia tahu,
bagaimana mesti bersikap selama di dunia. Hidup kita, sesungguhnya
adalah masalah. Ketika kita menerima kesepakatan dengan Allah SWT, untuk
lahir ke dunia, maka masalah dimulai. Sepanjang hidup, kita dirundung
olehnya. Bahkan kematian, bukanlah akhir dari masalah. Justru kematian
adalah gerbang pembuka menuju masalah terbesar yang mesti kita hadapi,
yaitu perhitungan dengan Allah, untuk ditentukan kemana kita
menghabiskan waktu selamanya. Di neraka, lembah kebinasaan tak
berkesudahan.u1:p> o:p>
Hidup
memang masalah. Banyak kesulitan melanda, tidak sedikit celah
keputus-asaan menganga. Namun manusia beruntung, sebab Allah Mahaadil.
Hidup memang susah, namun Allah membuatnya mudah, yaitu dengan mengutus
Rasul-rasul-Nya. �Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai
rahmat bagi sekalian alam�. (Q.S. Al Anbia [21] : 107). Kita yang
hidup di akhir zaman, mendapat tantangan luar biasa berat. Melaksanakan
amanah untuk menjadi khalufatul fil ardl, bagai menggenggam bara
panas. Akan tetapi semua itu telah ada dalam perhitungan Allah,
sehingga untuk hamba-hamba-Nya diakhir zaman, Allah utus seorang Rosul
mulia, yang seluruh sifat yang ada pada Rosul-rosul sebelumnya.
Kecerdasan Nabi Daud, ketabahan Nabi Ayyub, Ketampanan Nabi Yusuf,
kedermawanan Nabi Ibrahim, dan seterusnya. Dialah Nabi Muhammad SAW.
Allah
SWT membuka kesempatan pada hamba-hamba yang ingin mendekat pada-Nya,
melalui diri sang Rosul panutan umat. Semakin mirip yang hamba lakukan
dengan Rosululloh, maka dekat kedudukan dia dengan Allah. Sebab memang
untuk itulah Rosul diutus. Buat menjadi contoh, bagaimana semestinya
bersikap.Agar dapat dengan Allah, agar hidup menjadi ringan, meski
syarat akan beban. Allah SWT dalam hal ini menjelaskan dalam firman-Nya,
�Dan sesungguhnya Rosul Allah itu menjadi ikutan (tauladan) yang baik
untuk kamu dan untuk orang yang mengharapkan menemui Allah di hari
kemudian dan yang mengingati Allah Sebanyak-banyaknya.� {Q.S. Al
Ahzab[33]:21}. Maka, mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak
ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh
Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula
tindakan-tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya
pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan
keselamatan bagi yang mengikutinya.
Rasulullah,
amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah
Rasulullah memandang (tentu saja sahabat yang bercerita ini adalah dari
kalangan lelaki, sebab Rasulullah amat menjaga diri dari perempuaan non muslim,sekalipun
hanya dari melihatnya) atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan
tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah,� lahir dari
keinginan tulus membahagiakan orang lain.
Seorang
lelaki bertanya kepada Albarra? bin Azib ra : “Apakah wajah Rasul saw
seperti pedang ?” (bukankah beliau banyak berperang, apakah wajahnya
bengis bak penguasa kejam?), maka menjawablah Albarra? bin Azib ra :
“Tidak.. tapi bahkan wajah beliau bagai Bulan Purnama..”, (kiasan
tentang betapa lembutnya wajah beliau yang dipenuhi kasih sayang)
(Shahih Bukhari hadits no.3359, hadits serupa Shahih Ibn Hibban hadits
no.6287).
Diriwayatkan
oleh Jabir bin samurah ra :“wajah beliau saw bagaikan Matahari dan
Bulan” (Shahih Muslim hadits no.2344, hadits serupa pada Shahih Ibn
Hibban hadits no.6297), demikian pula riwayat Sayyidina Ali.kw, yang
mengatakan : “seakan akan Matahari dan Bulan beredar di wajah beliau
saw”. (Syamail Imam Tirmidzi), demikian pula diriwayatkan oleh Umar bin
khattab ra bahwa “Rasul saw adalah manusia yang bibirnya paling indah”.
Al
Imam Alhafidh Syeikh Abdurrahman Addeba?I mengumpulkan ciri ciri sang
Nabi saw :“Beliau saw itu selalu dipayungi oleh awan dan diikuti oleh
kabut tipis, hidung beliau saw lurus dan indah, Bibirnya bagaikan huruf
Miim (kiasan bahwa bibir beliau tak terlalu lebar tak pula sempit dan
sangat indah), Kedua alisnya bagaikan huruf Nuun, (kiasan bahwa alis
beliau itu tebal dan sangat hitam dan bersambung antara kiri dan
kanannya)”.
Dari
Abi Jahiifah ra : “Para sahabat berebutan mengambil telapak tangan
beliau dan mengusapkannya di wajah mereka, ketika kutaruh telapak tangan
beliau saw diwajahku ternyata telapak tangan beliau saw lebih sejuk
dari es dan lebih wangi dari misik” (Shahih Bukhari hadits no.3360).
Berkata
Anas ra : “Tak kutemukan sutra atau kain apapun yang lebih lembut dari
telapak tangan Rasulullah saw, dan tak kutemukan wewangian yang lebih
wangi dari keringat dan tubuh Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits
no.3368). “Kami tak melihat suatu pemandangan yg lebih menakjubkan bagi
kami selain Wajah Nabi saw”. (Shahih Bukhari hadits no.649 dan Muslim
hadits no.419)“Ketika perang Uhud wajah Rasul saw terluka dan
mengalirkan darah segar, maka putrinya yaitu Sayyidah Fathimah ra
mengusap darah tersebut dan Sayyidina Ali kw memegangi beliau saw, namun
ketika terlihat darah itu terus mengalir, maka diambillah tikar dan
dibakar, maka debunya ditaburkan diluka itu, maka darahpun terhenti”.
(Shahih Bukhari hadits no.2753).
Dari
anas bin malik ra : “Dan saat itu dirumah hanya aku, ibuku dan bibiku,
lalu selepas shalat beliau berdoa untuk kami dengan kebaikan Dunia dan
Akhirat, lalu Ibuku berkata : “doakan pelayanmu ini wahai
Rasulullah..” (maksudnya Anas ra), maka Rasul saw mendoakanku dan akhir
doanya adalah : “Wahai Allah Perbanyak Hartanya dan keturunannya dan
berkahilah” (Shahih Muslim hadits no.660).
“Dan
beliau saw itu adalah manusia yg terindah wajahnya, dan terindah
akhlaknya” (Shahih Bukhari hadits no.3356) . “Dan beliau saw itu adalah
manusia yg termulia dan manusia yg paling dermawan, dan manusia yang
paling berani saw” (Shahih Bukhari hadits no.5686).
Dari
Abu Hurairah ra : “Wahai Rasulullah.., bila kami memandang wajahmu
maka terangkatlah hati kami dalam puncak kekhusyu’an, bila kami
berpisah maka kami teringat keduniawan, dan mencium istri kami dan
bercanda dengan anak anak kami” (Musnad Ahmad Juz 2 hal.304, hadits
no.8030 dan Tafsir Ibn katsir Juz 1 hal.407 dan Juz 4 hal.50).