Dengan tubuhnya jangkung dengan kulitnya yang bersih. Tutur katanya
halus. Mungkin orang akan mengira dia hanyalah seorang lelaki biasa
saja. Seorang ayah yang baik, yang mengajari PR bagi anak-anaknya, atau
suami yang menyayangi istrinya. Apalagi di masa mudanya di juga tampan.
Dan dia indo, lahir di Garut Garut, 06 November 1948. Tapi siapa sangka
dia adalah pimpinan kawanan perampok yang sangat disegani. Yohanes
Hubertus Eijkenboom atau Johnny Indo.
Johny Indo dan 12 anak buahnya yang ia beri nama “pachinko” alias
pasukan china kota sangat disegani sebagai perampok yang malang
melintang di Jakarta dan sekitarnya. Johnny Indo adalah spesialis
perampok toko emas dan selalu melakukan aksi pada siang hari. Mereka
yang merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979. Perampokan
ini menjadi berita yang menggemparkan karena gerombolan membawa lima
pistol, satu buah granat, dan puluhan butir peluru. Johnny mengaku
mendapatkan senjata api dari sisa-sisa pemberontakan RMS, PRRI atau DI
TII.
Mengaku sebagai anak kampong, sesungguhnya Johnny Indo berasal dari
keluarga miskin. Sejak kecil dia suka membaca buku termasuk petualangan
Sunan Kalijaga yang sebelum menjadi wali merupakan perampok, namun
perampok untuk kebaikan semua dengan membagikan hasil rampokan kepada
orang miskin. Atau tentang Si Pitung seorang perampok budiman dari
Jakarta. Robbin Hood yang berkiprah di desa kecil bernama Nottingham,
Inggris.
Berkali-kali pula Johny Indo mengulangi perbuatannya dan hasil
jarahannya dia bagi-bagikan kepada masyarakat miskin. Namun
sepandai-pandai tupai melompat sekali gagal juga. Pepatah itu nampaknya
berlaku juga buat Johny Indo dan kelompoknya. Karena kekuranghati-hatian
salah seorang anggota kelompoknya yang menjual emas, hasil barang
jarahan sembarangan, satu demi satu anak buah Johny Indo dibekuk
petugas. Johny Indo akhirnya tertangkap di Gua Kiansiantang, Sukabumi,
Jawa Barat. Dia diganjar 14 tahun penjara dan dijebloskan ke penjara
yang keamannya ekstra ketat Nusakambangan.
Ternyata mendekam di Nusakambangan tidak membuat petualangan Johny Indo
berakhir. Bersama 14 tahanan lainnya, Johny Indo membuat geger karena
kabur dari sel. Hampir semua aparat keamanan waktu itu dikerahkan untuk
menangkap Johny Indo dan kelompoknya. Namun setelah bertahan hingga dua
belas hari, Johny Indo pun menyerah. Dia menyerah karena sudah
berhari-hari tidak makan. Selain itu 11 tahanan yang melarikan diri
bersamanya tewas diberondong peluru petugas. Kisah pelarian Johny Indo
yang legendaries itu bahkan sempat diangkat ke layar film dengan Johny
Indo sebagai bintangnya sendiri.
Johnny Indo yang dalam karirnya merampok pantang melukai korbannya
selama di penjara itu banyak waktu luang, dari sana mulai berfikir
tentang jati diri, akhirnya selama dipenjara banyak belajar agama Islam
karena sebelumnya beragama nasrani.
Kini Johny Indo tinggal di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama istrinya,
Vinny Soraya dan kedua putra-putrinya. Ia telah berubah. Ia menjalani
kehidupan barunya sebagai seorang juru dakwah. Di saat senggang ia
menghabiskan waktu dengan membenahi rumahnya yang sederhana sambil
menunggu panggilan dakwah.
sumber