Pohon yang terkena hembusan angin |
Rasa
gerah yang dirasakan saat beraktivitas tentu membuat produktivitas
tidak maksimal. Udara panas seolah menjadi penyebab utama keringat yang
keluar dari permukaan kulit. Ingin rasanya “cari angin”. Tapi,
sebenarnya apa itu angin? Bukankah angin juga udara?
Angin adalah..
Di pelajaran SD, kita tahu bahwa angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara lebih rendah.
Di pelajaran SD, kita tahu bahwa angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara lebih rendah.
Jika
udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih
ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun.
Kenapa? Karena udara berkurang. Dan, udara dingin di sekitarnya akan
mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut.
Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas. Gas termasuk materi yang tidak kelihatan, inilah alasan kenapa kita tidak bisa melihat angin.
Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:
1. Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2. Lokasi
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tinggi lokasi
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4. Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari.
Sebenarnya
yang kita lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan
seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan
hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga
kita bisa merasakannyaAngin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari.
sumber