Rabu, 05 September 2012

Gunung Anak Krakatau Muntahkan Jutaan Material Vulkanik

Gunung Anak Krakatau
Anyer, Seruu.Com - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda memuntahkan jutaan material vulkanik akibat letusan hebat, Minggu (2/9). Di sisi barat Gunung Anak Krakatau menuju arah Gunung Rakata Besar nampak gundukan material yang masih mengeluarkan asap panas dan berbau belerang.
"Sejak tiga hari kami di sini, baru Rabu ini saja tidak terdengar letupan," kata Koordinator Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berada di pos jaga Gunung Anak Krakatau Nainggolan, Rabu (5/9/2012).

Saat ini gunung tersebut hanya mengeluarkan awan panas dan sisa lontaran material yang masih panas hingga membakar sebagian tanaman yang ada di sekeliling gunung tersebut. Tim BKSDA yang bertugas melakukan penjagaan di cagar alam Gunung Anak Krakatau itu, berupaya semaksimal mungkin memadamkan api yang merambat ke pohon dan dedaunan yang mengering karena terkena awan panas.

Sebelumnya pada Minggu malam Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Aktivitas gunung tersebut pada saat itu meletus sebanyak 18 kali dan mengeluarkan lava pijar secara terus serta mengeluarkan awan panas di bagian kawah gunung dan sisi kanan.

Aktivitas vulkanik gunung tersebut menyebabkan wilayah Bandarlampung dan sekitarnya tersebar debu yang berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi itu. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kalau pun ada aktivitas di luar, diharapkan menggunakan masker agar tidak terserang penyakit gangguan pernafasan yang berasal dari debu tersebut.

Selain itu, Dinkes juga mengimbau warga untuk lebih rajin membersihkan lingkungan rumah, menutup makanan dengan rapat dan menutup sirkulasi udara agar debu tidak banyak masuk ke ruangan dalam rumah warga. Kondisi aktivitas terakhir Gunung Anak Krakatau kian menurun, bahkan selama kalangan media berada di kawasan tersebut, tidak sekalipun gunung itu mengeluarkan aktivitas vulkanik, hanya awan panas yang terlihat dari lereng gunung sisa-sisa letusan. [ant]



sumber