Senin, 03 September 2012

Asal Usul Tari Tiang MALLAKHAMB (pole dancing)

Mungkin secara mengejutkan dari sudut pandang Barat mengenai tari tiang (pole dancing), mallakhamb lebih cenderung sebagai olahraga untuk kaum adam. Dan anak-anak lelaki pun memulai sejak usia dini – jika berniat untuk tampil dalam pertunjukkan, usia yang dianjurkan untuk memulai pelatihan adalah 8-10 tahun, sedangkan mereka yang tidak berminat untuk berkompetisi dapat menunggu beberapa tahun setelahnya. Tidak sedikit dari antara mereka yang memiliki keterbatasan daya lihat, namun para peserta dengan kemampuan penglihatan terbatas pun dapat tampil sebaik mereka dengan penglihatan normal/sempurna.

TIANG MALLAKHAMB



Walaupun digunakan secara mirip dengan pole dancing, tiang mallakhamb cukup berbeda dari tiang pole dancing.

Tingginya 225cm dengan bagian utama meruncing ke atas, pada bagian bawah berukuran keliling 55 cm, bagian tengah 45cm, dan bagian atas dengan keliling 30cm. Sebuah leher yang lebih kecil yang panjangnya 20cm diatasnya dengan keliling 15cm. Kenop pada ujung tiang hanya beradius 13cm.

Tiang tersebut biasanya terbuat dari kayu jati. Kayu jati inilah yang dipilih karena sifat keras dan halusnya. Sebelum memulai latihan, baik tiang maupun tubuh atlit harus dilumuri dengan minyak castor (kastroli) guna mengurangi gesekan keras dari kayu.


JENIS-JENIS LAIN MALLAKHAMB





Sebenarnaya ada dua jenis disiplin mallakhamb yang lain selain dari mallakhamb tiang.

Mallakhamb gantung, versi tiang yang lebih kecil yang digantungkan di udara dengan tali-temali. Ini digunakan untuk pelatihan keseimbangan. Ketidak stabilan ayunan dan putaran dari tiang ini yang menjadikan mallakhamb jenis ini justru lebih menantang.

Mallakhamb tali, menggunakan tali sebagai pengganti tiang, dan sangat persis dengan corde lisse (akrobat tali). Jenis inilah yang satu-satunya diikut sertakan oleh perempuan.

MANFAAT DARI MALLAKHAMB (dan sejenisnya – pole dancing, aerial fitness)

Meningkatkan ketahanan SETIAP otot tubuh.
Menambah kekuatan secara keseluruhan, tenaga dan stamina.
Meningkatkan keseimbangan, koordinasi, ketangkasan dan kelenturan.
Meningkatkan kebugaran dan kesehatan jantung (cardiovascular fitness).
Mengembangkan daya kesabaran dan konsentrasi.
Menstimulasi daya pikir dan memudahkan diri mencapai ketenangan.
Mencegah penyakit pikiran dan fisik dengan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.










sumber