Munculnya ulat aneh itu meresahkan warga. ABDUR RAHEM kepala desa setempat, ulat aneh itu muncul Jumat (22/04) pagi. Dari dalam tanah dan tumpukan batu bata serta ukurannya sangat kecil.
“Yang dari tanah itu bersih dan putih, kalau yang dari batu bata itu agak kehitaman,”kata ABDUR RAHEM.
ABDUR mengatakan jika ulat itu mengenai kulit akan terasa gatal. untuk sementara warga berusaha membasmi ulat itu dengan menyiramnya menggunakan air panas.
Anehnya ketika terkena air panas, ukuran ulat akan memanjang hingga satu centimeter. Petugas lapangan Dinas Pertanian (Disperta) Pamekasan, kata ABDUR, membantu menyemprot menggunakan obat hama.
Sementara CACUK WIYONO Pengamat Hama Penyakit (PHP) Disperta mengaku belum mengetahui informasi ulat aneh di Desa Toronan. Namun ia menghimbau masyarakat utamanya di Kadur agar tidak khawatir dengan kemunculan ulat aneh itu karena tidak membahayakan dan kemunculannya juga karena faktor kelembaban cuaca.
“Untuk masyarakat, yang kemarin sempat heboh di Kadur, agar tidak perlu takut karena ulat itu tidak akan berkembang dan membahayakan,”ujar CACUK.
sumber