Kali ini kita akan bertamasya ke kebun
binatang untuk melihat – lihat kucing – kucing yang ukurannya besar –
besar. Kamu pasti pernah lihat harimau ‘kan? Itu dia yang ada di kandang
nomor satu. Lalu yang disebelahnya, di kandang nomor dua, itu yang kamu
kenal sebagai singa. Kamu bisa mengenalinya dari gaya rambut di
kepalanya. Kandang nomor tiga? Oh ya, yang ini pasti kamu baru lihat
‘kan? Pernah terbayang apa yang akan lahir saat harimau dan singa kawin?
Kamu sedang melihat hasilnya: Liger.
Liger
adalah hasil perkawinan antara singa jantan dan harimau betina. Secara
umum, hasilnya adalah seekor singa dengan belang khas harimau berukuran
gigantis. Saat saya bilang ‘gigantis’, saya benar – benar bicara tentang
seekor kucing raksasa yang lebih besar dari manusia! Seekor Liger
betina panjangnya rata – rata mencapai 3,05 m dan beratnya sekitar 320
kg.
Bentuk serta ukuran Liger yang tidak wajar ini diakibatkan oleh adanya Imprinted Genes,
yaitu gen – gen yang tidak terdapat di gen induk. Gen ini biasanya
timbul akibat proses hibrida yang tidak lazim (ya contohnya perkawinan
singa dan harimau) dan sangat mempengaruhi pertumbuhan hasil hibrida
yang lahir. Hormon juga mempengaruhi keadaan ini. Penelitian terhadap
keadaan hormone Liger menunjukkan bahwa Liger memiliki hormone yang
menjadikan kondisi pertumbuhannya berlangsung terus – menerus. Liger
jantan dipastikan steril (mandul), sehingga ia terus berada dalam
kondisi pertumbuhan pra-puber, yang tentu saja membuat pertumbuhan
badannya terus berlangsung. Liger betina, walaupun Liger betina,
walaupun fertile (tidak mandul), tetap memiliki ukuran yang luar biasa.
Perkawinan
ini merupakan sesuatu yang sifatnya melawan hukum alam. Di alam liar,
perkawinan ini mustahil terjadi. Sama mustahilnya seperti mengharapan
perkawinan gorilla dan manusia. Kecuali ada kehendak dari kekuatan besar
di luar sana, semacam mukjizat. Perkawinan ini terjadi akibat
‘kecelakaan’ (married by accident hahah) di kebun binatang, saat harimau
dan singa berada – entah bagaimana – ada di satu kandang. Oleh karena
itu, ini pentingnya menjaga hubungan dengan yang bukan muhrim hihi,
supaya tidak ada ‘kecelakaan’. Dalam kasus lain, perkawinan ini justru
disengaja agar mendapatkan peranakan yang luar biasa ini. Kesengajaan
ini biasanya dilakukan kaum kolektor atau sirkus.
Seperti segala sesuatu yang melawan
hukum alam, perkawinan ini pun menjadi petaka bagi peranakan yang lahir.
Petaka pertama adalah kemandulan yang dialami oleh Liger jantan.
Walaupun ia tetap memiliki hormone testoteron yang normal serta beberapa
kali didapati sedang bercinta dengan Liger betina, tetapi tetap saja ia
tidak akan dapat memproduksi keturunan. Petaka kedua, biasanya binatang
semacam ini memiliki cacat tubuh, kesehatan yang buruk, serta usia yang
pendek. Umur Liger rata – rata hanya 20 tahun. Liger tertua yang pernah
hidup mencapai 24 tahun. Oh ya, satu lagi, karena sejak dalam wujud
janin pertumbuhan Liger sudah abnormal, proses melahirkan dapat
mengakibatkan kematian sang induk. Ironis sekali bukan?
Berdasarkan Association of Zoos and Aquariums,
kebun binatang yang terakreditasi tidak melakukan hibrida antar spesies
yang berlainan. Pemisahan antar spesies pun menjadi prosedur standar
kebun binatang. Sehingga, seharusnya, tidak terjadi peranakan Liger
dengan sengaja di kebun binatang yang baik. Walau demikian, beberapa
kasus kecelakaan menyebabkan kelahiran Liger.
Saya jadi tidak habis pikir, bagaimana
mungkin ada orang – orang yang tega dengan sengaja melakukan hibrida ini
dengan seenaknya demi menghasilkan uang. Kenyataannya, tempat – tempat
seperti Jungle Island di Miami atau sirkus – sirkus yang menggunakan
binatang sebagai tokoh utamanya, melakukan kegiatan keji ini. Belum lagi
para kolektor freak yang senang memelihara binatang buas di halaman
belakang rumahnya. Mengapa keji? Sebaiknya kamu ingat lagi petaka –
petaka yang binatang ini harus derita saat terlahir di dunia.
Saya
tidak setuju jenis hibrida ini dikembangbiakan dengan sengaja. Hanya
karena kita manusia, lalu kita dengan seenaknya melawan hukum alam,
membuat penderitaan yang tidak seharusnya, hanya demi memuaskan hati
orang – orang yang tidak bernurani serta tidak punya otak yang mau
membayar mahal untuk itu. Wow, sebuah tirani dan penindasan. Kalau
terhadap binatang saja sudah begitu perlakuannya, apalagi terhadap
sesama manusia.
Banyak lembaga yang menentang hal ini, salah satunya yaitu Big Cat Rescue (http://www.bigcatrescue.org/).
Disana terdapat informasi yang cukup serta link – link yang edukatif.
Jangan biarkan orang – orang bertindak sesuka hati dan menindas
binatang! Setiap mahkluk hidup punya hak untuk hidup. Manusia bukan
mahkluk yang ‘maha’ sehingga bisa seenaknya di atas muka bumi.