Sebuah restoran di Jepang membanderol semangkuk mie ramen dengan harga
yang mencengangkan. Untuk memasak mie ramen dibutuhkan waktu selama tiga
hari. Tak tanggung-tanggung, harga yang ditawarkan USD110.
Masakan
bernama "Lima Cita Rasa Mie Kekaisaran" itu adalah menu andalan di
restoran Fujimaki Gekijyo Tokyo, yang memang spesialis menjajakan menu
sup dan mie. Harga jual mie di restoran tersebut memang mahal, apalagi
di saat perekonomian Jepang baru pulih dari resesi ekonomi.
“Itu
memang hanya sup, tapi lebih 20 bumbu digunakan untuk meraciknya. Hingga
makanan jalanan tersebut bisa menjadi makanan mewah,” ujar sang pemilik
restoran Shoichi Fujimaki Tapi Shoichi Fujimaki, seperti diberitakan
Reuters, Jumat (19/2/2010).
"Itu sebenarnya bukan mie ramen
biasa. Masakan ini tercipta dari pengalaman saya selama 25 yang," ujar
Fujimaki. "Restoran ini adalah satu-satunya tempat yang menghidangkan
sup seperti ini,” ujarnya bangga.
Semangkuk ramen di Jepang
biasanya dijual hanya seharga USD10 per mangkuknya. Sementara Fujimaki
memasang harga USD110 per mangkuk atau Rp1.029.050 (Rp9.355 per USD).
Yang menjadikan harga ramen itu mahal adalah bahan baku bermutu tinggi
yang diimpor langsung dari China.
Pada awalnya, restoran tersebut
menjual hidangan ramen dengan tambahan toping yang diklaim berbeda
dengan masakan di restoran lainnya. Harganya pun dibanderol USD33.
Kemudian
Fujimaki memutuskan untuk membuat hidangan tersebut lebih rumit lagi,
tentunya dengan harga yang tinggi pastinya. Uniknya, para pelanggan
tidak bisa langsung membeli menu tersebut. Hidangan tersebut hanya
tersedia bagi mereka yang terlebih dahulu memesan. Makanan tersebut pun
tidak tertera di daftar menu. Pelanggan hanya bisa menikmati hidangan
tersebut setelah mereka mencicipi ‘mie istimewa’ tersebut dengan harga
yang lebih murah, di restoran cabang lain miliknya.
Para pelanggan yang sudah mencoba mie tersebut menyatakan makanan itu sepadan dengan uang yang dikeluarkan.
Fujimaki
berencana untuk melebarkan sayapnya dengan membuka restoran baru dengan
hidangan serupa di Los Angeles, pada Agustus mendatang. Kendati
demikian, ia belum memutuskan apakah akan mengenakan tarif yang mahal
atau tidak.
sumber