Enna bersama kedua orangtuanya: Vana dan Dougie
Kini, apa yang dilihatnya sebagai keanehan maka dia akan tertawa tanpa henti.
Sesaat setelah selesai dibedah
Sebelum Enna menjalani pembedahan, para dokter memberi tahu orang tuanya, Vana dan Dougie, bahwa peluang Enna untuk kembali ke keadaan semula hanyalah 20% saja. Dan dijelaskan juga bahwa nantinya Enna akan mengalami perubahan kepribadian, khususnya dalam jangka pendek dimana dia akan menjadi murung atau gampang marah. Tetapi dalam kasus Enna, yang terjadi adalah sebaliknya. Dia senantiasa tertawa.
Kepalanya botak setelah gipsnya dilepas
"Pernah neneknya memegang pisang seperti memegang telepon untuk membuatnya tertawa, dia malah tertawa tanpa henti. Sungguh gila apabila membayangkan pembedahan yang dialaminya", kata Vana (40 tahun) yang juga anggota kepolisian di Cleveland.
Kalau sudah tertawa, susah baginya untuk berhenti
Enna (kanan) bersama sahabatnya di sekolah, Robyn Storey
Satu hal yang sangat ajaib dan aneh adalah: begitu tersadar setelah menjalani pembedahan, Enna langsung tertawa. Mungkin begitulah cara Tuhan mengajarnya agar dia bisa melupakan kemalangannya. Sungguh Allah Maha Penyayang karena hingga detik ini Enna masih bisa menjalani kehidupannya dengan riang gembira.