Rabu, 18 Juli 2012

Mulailah Hidup Sehat Sejak Dini

Ilustrasi (foto: ldsfitnessnetwork.com)Penuaan tidak sama dengan tua. Penuaan adalah proses fisik dan mental alami yang dialami setiap makhluk hidup bersamaan dengan bertambahnya usia. Sejatinya, usia lanjut bukanlah halangan untuk tetap bisa berkontribusi kepada masyarakat. Kuncinya terletak pada tetap sehat di saat usia lanjut.

Kesehatan yang baik saat kita lanjut usia, bisa dicapai dengan menjaga kesehatan sepanjang hidup kita. Kesehatan di masa tua bahkan dimulai sejak seseorang berada dalam kandungan, antara lain melalui asupan gizi yang cukup.

Perilaku hidup sehat merupakan investasi bagi kesehatan di hari tua, dan sebenarnya menjadi penduduk yang sehat merupakan bagian dari sumbangan kita kepada masyarakat.

Seperti apakah lansia yang sehat itu, dan sebelumnya siapakah lansia? Di Indonesia, mereka yang berusia antara 60-69 tahun dikategorikan sebagai kelompok penduduk lanjut usia muda (lansia muda), sementara mereka yang berusia 70 tahun ke atas dikategorikan sebagai lanjut usia (lansia). Lansia yang sukses adalah lansia yang sehat fisik dan mentalnya serta mandiri dan produktif.

Menilai kesehatan fisik tentu lebih mudah. Sejalan dengan penuaan, lansia lebih rentan terhadap hipertensi, diabetes, dan penyakit kronis atau tidak menular lain. Untuk mencegah atau mengatasi penyakit-penyakit tersebut perlu dilakukan pemeriksaan berkala.

Salah satu contohnya adalah pemantauan dan pemeriksaan rutin bagi hipertensi. Untuk kesehatan mental, lansia perlu tetap berinteraksi aktif dengan anggota keluarga atau masyarakat sekitarnya. Meski keterlibatan dan perasaan dihargai dalam keluarga merupakan faktor penting bagi kesehatan mental mereka, dukungan sesama juga diperlukan.

Bergaul dengan sesama melalui klub-klub lansia seperti olah raga, kegiatan keagamaan, sosial, atau bahkan klub hobi, perlu dilakukan dan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat.

Lansia juga perlu berkontribusi terlibat dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Perlu diingat, bahwa usia di atas usia pensiun bukanlah halangan untuk tetap berkontribusi. Pengetahuan, keterampilan, dan kearifan lansia merupakan aset yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Pandangan mereka perlu diperhatikan dalam pembuatan-pembuatan keputusan publik, tidak saja mewakili kelompok usia mereka, tetapi juga mewakili seluruh masyarakat.

Mereka yang dalam kelompok usia emas, adalah anggota masyarakat yang tetap berpotensi menjadi sumber daya bagi negara. Banyak dari mereka tetap mandiri, berpenghasilan dari sektor informal, atau berkegiatan social membantu masyarakat.

Di sisi lain, kita melihat di sekeliling lansia yang sakit, teraniaya, atau terlantar. Keamanan sosial dan kesehatan mereka sering kali terabaikan. Bagi lansia dengan penyakit kronis yang memiliki keluarga atau tempat tinggal tetap, tentu keluarga dan tetangga sekitar dapat membantu. Perawatan di rumah dapat dilakukan oleh para tetangga secara bergiliran. Bahkan dapat dibentuk kelompok masyarakat khusus yang dapat membantu lansia.

Di berbagai desa atau kecamatan, juga tersedia Puskesmas dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang menyediakan layanan khusus bagi lansia.Kelompok wanita yang terlibat dalam Posyandu dapat menjadi penggerak upaya menolong para lansia yang sakit atau hidup sendiri.

Bagi lansia yang kurang beruntung dari sisi kesehatan dan ekonomi, sebenarnya pemerintah menyediakan jaminan asuransi kesehatan yang memungkinkan mereka mendapatkan layanan kesehatan selayaknya.

Tentu saja pemerintah dan masyarakat perlu membantu mereka untuk mendapatkan haknya. Kementerian Sosial, mewakili pemerintah, memiliki sarana pelayanan khusus bagi lansia yang kurang beruntung dalam mendapat dukungan keluarga atau masyarakat.

Di Indonesia, diperkirakan populasi lansia akan meningkat menjadi 36 juta pada tahun 2025. Secara global, diperkirakan pada tahun 2050, jumlah lansia bahkan melebihi jumlah penduduk di bawah usia 14 tahun.

Ini berarti bahwa pemerintah perlu memenuhi kebutuhan mereka, paling tidak dalam domain publik, seperti fasilitas umum yang mempertimbangkan kebutuhan lansia. Pelayanan paliatif, seperti klinik nyeri misalnya, banyak dibutuhkan lansia. Ini memerlukan sumber daya pendukung.

Mulai saat ini, perlu disiapkan tenaga perawat atau caregiver yang dapat secara tepat membantu lansia. Ada banyak aspek yang masih perlu ditelaah dan diperbaiki untuk dapat memungkinkan terbentuknya lingkungan dan masyarakat yang pro-lansia.

Maka beberapa seminar dan berbagai kegiatan lain akan diselenggarakan terkait upaya tersebut. Anda, juga dapat memulai dari berinvestasi terhadap kesehatan Anda untuk tabungan kesehatan hari tua, sebelum mendukung berbagai upaya bagi kesejahteraan lansia


sumber