Bagi
sebagian dari kita mungkin binatang peliharaan, apakah itu anjing
atau si kucing yang manis sudah kita anggap sebagai bagian dari
anggota keluarga, sehingga mungkin binatang itu mendapat tempat
istimewa untuk tidur seranjang dengan kita. Namun sebaiknya kita
menghentikan kebiasaan tidur dengan binatang kesayangan sebab ternyata
membiarkan mereka berbaring di tempat tidur bisa mengundang penyakit.
Menurut penelitian binatang piaraan itu dapat meningkatkan kemungkinan tertular segala macam penyakit mulai dari cacing hingga meningitis atau radang selaput otak. Dari 250 penyakit diketahui menular dari hewan ke manusia, lebih dari 100 dari mereka berasal dari hewan peliharaan, demikian ungkap Bruno Chomel professor di Universitas California.
Satu dari sekian penyakit berbahaya yang mudah ditularkan dari binatang peliharaan adalah meningitis atau radang selaput otak. Meningitis ini diketahui memiliki risiko kematian hingga 50 persen, atau kalaupun mungkin bisa sembuh maka si penderita masih ada risiko kerusakan saraf permanen seperti lumpuh, epilepsi atau bahkan gangguan mental.
Dalam penelitian tersebut juga dicatat beberapa kasus penularan meningitis dari binatang peliharaan, yang umumnya terjadi melalui kontak cairan tubuh binatang yakni air liur. Seperti yang menimpa seorang wanita di Arizona yang baru-baru ini terjangkit meningitis. Rupanya, penularan penyakit meningitis tersebut terjadi karena ia gemar mencium kucing peliharaannya di bagian mulut atau hidung.
Selain itu, seorang bayi juga tertular meningitis dari kucing peliharaan. Kucing tersebut rupanya memainkan dan menggigit dot susu yang kemudian digunakan oleh si bayi untuk minum susu. Kasus lain menimpa seorang pria yang tertular meningitis gara-gara sering mengajak anjingnya tidur seranjang, hingga suatu ketika si anjing menjilati luka bekas operasi pinggulnya.
Selain meningitis menurut Prof Bruno Chomel kebiasaan tidur bersama hewan juga berisiko menularkan penyakit pes. Pes adalah penyakit mematikan yang ditularkan oleh anjing dan kucing atau binatang lain seperti tikus, melalui kutu yang menghinggapinya. Kutu-kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pesti ini bisa menularkannya pada manusia yang bersentuhan langsung dengannya.
Di Amerika, di antara para pemilik anjing, 53 persen dari mereka menganggap binatang tersebut sebagai anggota keluarga sementara 56 persen mengakui mereka selalu tidur berdekatan dengan binatang tersebut. Sementara itu lebih dari 62 persen pemilik kucing mengakui bahwa kucing mereka tidur di ranjang mereka. Dan 25 persen wanita mengaku tidur dengan binatang piaraan sementara untuk kaum pria hanya 16 persen.
Selain resikonya, peneliti juga mengatakan bahwa keberadaan binatang peliharaan di dalam keluarga punya manfaat i bagi kesehatan. Sebuah penelitian mengungkap, anak-anak yang hidup berdampingan dengan kucing, anjing atau peliharaan lainnya punya daya tahan tubuh yang relatif lebih baik.
Menurut penelitian binatang piaraan itu dapat meningkatkan kemungkinan tertular segala macam penyakit mulai dari cacing hingga meningitis atau radang selaput otak. Dari 250 penyakit diketahui menular dari hewan ke manusia, lebih dari 100 dari mereka berasal dari hewan peliharaan, demikian ungkap Bruno Chomel professor di Universitas California.
Satu dari sekian penyakit berbahaya yang mudah ditularkan dari binatang peliharaan adalah meningitis atau radang selaput otak. Meningitis ini diketahui memiliki risiko kematian hingga 50 persen, atau kalaupun mungkin bisa sembuh maka si penderita masih ada risiko kerusakan saraf permanen seperti lumpuh, epilepsi atau bahkan gangguan mental.
Dalam penelitian tersebut juga dicatat beberapa kasus penularan meningitis dari binatang peliharaan, yang umumnya terjadi melalui kontak cairan tubuh binatang yakni air liur. Seperti yang menimpa seorang wanita di Arizona yang baru-baru ini terjangkit meningitis. Rupanya, penularan penyakit meningitis tersebut terjadi karena ia gemar mencium kucing peliharaannya di bagian mulut atau hidung.
Selain itu, seorang bayi juga tertular meningitis dari kucing peliharaan. Kucing tersebut rupanya memainkan dan menggigit dot susu yang kemudian digunakan oleh si bayi untuk minum susu. Kasus lain menimpa seorang pria yang tertular meningitis gara-gara sering mengajak anjingnya tidur seranjang, hingga suatu ketika si anjing menjilati luka bekas operasi pinggulnya.
Selain meningitis menurut Prof Bruno Chomel kebiasaan tidur bersama hewan juga berisiko menularkan penyakit pes. Pes adalah penyakit mematikan yang ditularkan oleh anjing dan kucing atau binatang lain seperti tikus, melalui kutu yang menghinggapinya. Kutu-kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pesti ini bisa menularkannya pada manusia yang bersentuhan langsung dengannya.
Di Amerika, di antara para pemilik anjing, 53 persen dari mereka menganggap binatang tersebut sebagai anggota keluarga sementara 56 persen mengakui mereka selalu tidur berdekatan dengan binatang tersebut. Sementara itu lebih dari 62 persen pemilik kucing mengakui bahwa kucing mereka tidur di ranjang mereka. Dan 25 persen wanita mengaku tidur dengan binatang piaraan sementara untuk kaum pria hanya 16 persen.
Selain resikonya, peneliti juga mengatakan bahwa keberadaan binatang peliharaan di dalam keluarga punya manfaat i bagi kesehatan. Sebuah penelitian mengungkap, anak-anak yang hidup berdampingan dengan kucing, anjing atau peliharaan lainnya punya daya tahan tubuh yang relatif lebih baik.