Lihat juga ketika anak-anak bermain lompat-lompatan di kasur pegas,
semakin anak kuat menekan pegas maka semakin melenting dia keatas.
Seorang manusia yang bahagia biasanya mempunyai karakter yang lentur,
lenting dan tahan bantingan. Tidak masalah berapa banyak dia mengalami
hal-hal yang mengecewakan dan gagal.
Misalnya wirausahawan yang bangkrut, orang tua bercerai, kemalingan,
kehabisan uang, pelajar yang mendapat nilai jelek ataupun seorang
kandidat pempimpin yang kalah dalam pemilu. Semua individu pasti pernah
mengalami peristiwa yang dianggap buruk atau sial. Jika kita melihat
peristiwa yang kita alami sebagai ketidak-beruntungan, maka yang masuk
dalam otak dan pikiran kita adalah hal yang negatif. Tidak saya sarankan
jika tertimpa musibah langsung menjadi stress. Namun mulailah biasakan
mengontrol diri dengan cara bijaksana.
Cara bijkasana jika saya boleh ungkapkan, bersyukurlah setiap hari
dengan cara menulis atau menginvetarisir hal-hal apa saja yang membuat
hati Anda senang. Sikapilah peristiwa yang dianggap buruk sebagai
kejadian yang akan hikmahnya. Hikmah mengandung arti bahwa ada sesuatu
yang baik dibalik hal itu.
Dalam konsep spiritual biasa disebut sebagai ujian. Ingat dalam kitab
suci disebutkan manusia diciptakan untuk diuji.
Otak dan pikiran manusia yang ditimbulkannya setiap saat adalah berisi
persepsi, tidak ada hal yang nyata (realitas) di dunia ini.
Jika menurut Anda sesuatu hal itu buruk atau pembawa sial, kenyataannya
belum tentu benar atau absolut.
Dalam teori sosiologi disebutkan fakta sosial sebagai sui generic,
artinya masyarakat, kelompok, individu memandang sesuatu berdasarkan
kesepakatan dari sudut pandang mereka.
Misalnya; mogok kerja dianggap sikap patriotik di sebagian masyarakat
Yunani. Sebaliknya kelompok masyarakat lain menganggap mogok kerja
merupakan hal yang merugikan karena ketika mogok gajinya tidak
dibayarkan.
Sama halnya dengan DNA maka otak manusia juga tidak ada yang sama
strukturnya. Hal ini dijelaskan kembali oleh Professor Fotini seorang
guru besar ilmu biologi dari universitas Athena di Yunani.
Menurutnya otak manusia harus dirawat dan dijaga baik-baik agar dapat
menghasilkan pikiran cerdas dan positif.
Tiga rahasia agar otak kita cerdas adalah: Memakan makanan yang sesuai
untuk perkembangan otak. Misalnya, makanan yang banyak mengandung
antioxidant ( buah-buahan), omega3 (telur, ikan dll). Hindari lemak yang
berlebihan.
Olah raga otak. Otak juga butuh olah raga dengan cara mengisi TTS,
rekreasi dan tentu saja berbagai jenis olah raga lainnya. Tidur yang
cukup.
Professor Fotini menyatakan bahwa sebagian besar manusia beraktifitas di
siang hari, sehingga malam hari haruslah digunakan sebagai waktu tidur.
Walau pun kita tertidur namun sel-sel otak tetap bekerja. Jika tiga hal
tersebut Anda lakukan, insyaAllah akan terhindar dari penyakit pikun.
Hartati Nurwijaya in Megara - Greece
http://sumatra-bali-hartatinurwijaya.blogspot.com/