Jumat, 10 Agustus 2012

Menelusuri Keangkeran Tembok Raksasa di Bawah Air


Gambar keangkeran Tembok Raksasa Tiongkok di bawah air telah diabadikan oleh fotografer Mathieu Meur, dengan menggunakan ratusan peralatan.

Bagian dari Tembok ini berada di bawah permukaan waduk Panjiakou sekitar tiga jam perjalanan ke arah timur laut dari Beijing.

Sebuah tim penyelam profesional telah menjelajahi waduk keruh ini untuk memperoleh beberapa gambar keangkeran tembok ini, dengan menelusuri 13 meter  tembok bawah air hingga pada kedalaman sekitar 35 meter.

Walaupun menurut legenda, tembok ini telah menjadi obyek buatan manusia namun sekitar 100 kaki telah hilang ditelan air karena pembangunan waduk yang mengakibatkan banjir pada lembah di sekitarnya.

Mr. Meur, fotografer ekspedisi ini mengatakan, ini merupakan tantangan tersendiri. Hanya dengan menggunakan 500 kg peralatan menuruni ratusan langkah bawah air.

 “Danau buatan ini terlihat hampa, hanya nampak beberapa jenis ikan tawar dan beberapa udang,” ujarnya.

 “Benda berharga yang masih tersisa di sini semua hanyalah berupa puing-puing reruntuhan. Tembok Besar ini masih kelihatan dalam kondisi sangat luar biasa, walaupun telah ratusan tahun terendam air.”

 “Dasar kedalaman berada sekitar 13 meter dan kami telah menempatkan sebuah tower pengaman, yang dapat dibuka di semua sisi, untuk menciptakan lorong bawah air.”

 “Beratnya perjalanan sejarah sempat tersirat dalam benak kami, selama penyelaman. Tentara jaman itu, benar-benar luar biasa, dengan menelusuri tembok, membentuk pos keamanan, untuk menjaga Tiongkok dari gerakan penyusup.”

 “Kami melakukan dua kali penyelaman di Tembok tersebut. Kami sebenarnya ingin melakukannya lebih banyak lagi, namun terganggu kendala teknis.”

 “Penyelaman itu telah menjadi tantangan. Suhu air terus berkurangdari 25 derajat celcius di awal permukaan menjadi enam derajat celcius pada kedalaman tertentu hingga mencapai dasar waduk yang dalamnya sekitar 35 meter.”

 “Waduk tersebut sangat keruh sehingga jarak pandang terbatas antara 1-5 meter.

Beberapa bagian dari tembok itu, diketahui tercatat pada pertengahan abad 16, walaupun pembangunannya pertama kali diperintahkan pada 214 SM.

Survei arkeologi lewat teknologi canggih yang paling komprehensif, menyimpulkan bahwa Tembok China, dengan seluruh cabangnya membentang hingga 8.851,8 km (5.5003 mil). Terdiri dari 6.259,6 km tembok utama, 359,7 km di atas parit, dan 2.232,5 km sebagai tempat pertahanan di wilayah perbukitan dan sungai. (Erabaru.net)