Sore tadi, mimin browsing-browsing gitu penasaran kenapa sekarang banyak Hiu atau Paus sering terdampar di perairan Indonesia. Setelah lari sana-sini akhirnya mimin menemukan artikel yang lumayan bagus. Langsung ane copaskan ya . Cekidot :
Kematian
dua hiu ukuran raksasa di pantai Jawa – Indonesia, menimbulkan
keprihatinan yang mendalam bagi pencinta alam. Sebelumnya seekor Paus
juga ramai diberitakan terdampar walaupun berhasil
diselamatkan.Beberapa ahli hiu dan paus dari Australia mencoba
mengendus bagaimana kedua raksasa samudera itu mengalami kejadian naas
yang menjadi tontonan gratis warga sekitar. Mengkonfirmasi bahwa
biasanya mereka terdampar karena salah orientasi dengan sonar yang
terganggu ( Disoriented sonar system). Ada kemungkinan lain juga
mengatakan, hewan – hewan malang itu mencoba menghindari suhu dingin
laut selatan khatulistiwa. Perairan hangat Indonesia menjadi tujuan,
juga termasuk jalur migrasi menuju Samudera Pasifik dari Samudera
Hindia/Indonesia. Belum bisa dipastikan penyebab utama terdamparnya
makhluk yang mengundang decak kagum karena ukurannya itu. Namun terdapat
beberapa asumsi yang lebih masuk akal, mengingat pengalaman dan
kejadian selama ini, Yaitu :
Pertama: Nuklir India/Pakistan
Adanya
percobaan senjata nuklir (rudal jelajah) ke perairan jauh. Wilayah
yang biasa dijadikan tempat percobaan adalah perairan Samudera Hindia
oleh dua negara yang saling bersaing India dan Pakistan. Tentunya
jauh dari perairan Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE) Indonesia atau
Samudera Indonesia. Namun hal ini pernah menjadi perhatian khusus
beberapa tahun lalu, dimana Australia juga mengalami puluhan Hiu dan
Paus termasuk Lumba-lumba, terdampar di perairan barat mereka. Belum
lama ini kedua negara mengklaim sukses ujicoba rudal jelajah
mereka. Ini sangat mungkin ada hubungannya, tetapi biasanya mereka
menyangkal dengan mudah.
Kedua: Sub Marine
Adanya
aktifitas kekuatan armada laut yang menggunakan sonar sebagai penunjuk
arah utama. Dalam hal ini adalah Kapal selam. Seperti diketahui,
kapal selam AS dan Rusia termasuk Perancis sering hilir mudik tanpa
disadari TNI AL. Kalaupun terdeteksi atau ketahuan, biasanya RI sulit
mengusir karena tidak sanggup. Sonar Kapal selam ini biasanya
menyebabkan sonar Hiu dan Paus terganggu sehingga dapat membuat
kesulitan menentukan arah dan posisi mereka termasuk kesulitan
mendeteksi ikan lain yang menjadi makanan mereka.
Ciri
– cirinya, selain mereka cenderung berada di permukaan air
berlama-lama – karena sedang ada kapal selam menggunakan sonarnya –
mereka pun akan mencoba menjauh, tampak gelisah. Sebab ketika berada
dalam jangkauan sonar kapal yang kuat, ibarat seorang manusia terjebak
goa gelap gulita dimalam hari.
Bukan
rahasia lagi kalau Indonesia adalah tujuan mata-mata. Perairan
Samudera Indonesia adalah lalu-lintas terfavorit hingga perbatasan
dengan Australia. Megawati diduga sengaja mengundang kapal selam Rusia
untuk mendeteksi aktivitas Navy Seal tahun 2003-2004 (termasuk membeli
Sukhoi) sekaligus untuk menekan AS agar membatalkan embargo
senjatanya pada Indonesia.
Ketiga: Rembulan
Sinar
bulan di malam hari yang terus bercahaya sepanjang malam, membuat
sifat alami hewan air “mendekati cahaya” membuat hiu dan paus itu
mencapai perairan dangkal dan terjebak tanpa bisa kembali ke perairan
yang lebih dalam. Belum jelas apakah sinar rembulan itu juga terkait
dengan badai matahari yang sedang berlangsung, tetapi patut dicermati
bahwa fenomena langit bersih dimalam hari juga berpengaruh pada sinar
tanpa bias sang rembulan.