Rabu, 18 Juli 2012

Mengatasi Kebiasaan Ngerot Gigi Saat Tidur

TANYA : 
Dok, saya memiliki kebiasaan buruk saat tidur yaitu mengerot-ngerot gigi (bruksism). Kebiasaan ini saya miliki sejak kecil dan sampai sekarang semakin parah. Kadang kala saat bangun tidur rahang saya terasa sakit. Saya berusaha menghentikannya dengan cara meminta dibangunkan apabila saya melakukan brukism lagi, namun tidak mempan. Bagaimanakah cara menyembuhkan penyakit ini Dok?

(Andy, 31, Jakarta)


JAWAB :
Mas Andy yang baik,
Pertama, saya akan bahas sedikit mengenai pengertian bruksism. Bruksism didefinisikan sebagai aktivitas yang tidak normal di dalam rongga mulut, misalnya clenching (mengatupkan gigi-gigi pada rahang atas dan bawah dengan tekanan yang berlebihan), grinding (menggesek-gesekan gigi-gigi antara rahang atas dan bawah) atau bracing (menggemeretakkan gigi) yang dapat terjadi ketika tidur (sleep bruxism) maupun dalam keadaan sadar (awake bruxism). Pada kasus anda, termasuk kategori sleep bruxism.
Sleep bruxism biasa terjadi pada dewasa (8%), anak-anak (14%), dan usia lanjut (3%). Efek samping yang dapat terjadi akibat sleep bruxism adalah gigi dapat aus (abrasi), kegoyangan gigi, peningkatan sensitivitas gigi, peningkatan volume otot pengunyahan dan menimbulkan nyeri otot-otot pengunyahan. Faktor utama penyebab terjadinya sleep bruxism masih belum pasti.
Namun beberapa penelitian mengatakan bahwa banyak hal yang menjadi penyebab sleep bruxism, antara lain gangguan pernapasan pada saat tidur, jam tidur malam yang tidak teratur, faktor kecemasan, stres, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi kopi yang berlebihan (lebih dari 6 cangkir sehari), dan merokok.
Sebelum menentukan cara menyembuhkan kebiasaan anda ini, sebaiknya anda melakukan pemeriksaan di Dokter Gigi terlebih dahulu, seberapa besar kerusakan gigi dan kelainan sendi-sendi rahang yang telah terjadi. Jelaskan sedetail mungkin seluruh keluhan anda. Dokter Gigi yang sangat mendalami mengenai kelainan ini adalah Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia. Anda memerlukan bantuan Dokter Gigi karena anda memerlukan perawatan yang khusus dan menyeluruh, tidak sekadar hanya menghentikan kebiasaan buruk ini saja.
Setelah Dokter Gigi mendapatkan diagnosa yang tepat, biasanya Dokter Gigi akan memberikan terapi tunggal atau kombinasi untuk sleep bruxism (tergantung hasil pemeriksaan yang didapatkan), antara lain:
1.    Pembuatan occlusal splint atau night guard.
Yaitu sebuah alat pelindung untuk gigi-geligi pada rahang atas dan bawah, yang dibuat di laboratorium sesuai dengan ukuran gigi-geligi pasien. Bahan yang biasa digunakan adalah akrilik, co-polyester, atau polyurethane.

2.    Pemberian instruksi untuk mengurangi kebiasaan buruk anda.
Jika anda memiliki kebiasaan minum alkohol, merokok, atau minum kopi yang berlebihan, sebaiknya dikurangi atau dihilangkan.
3.    Pemberian obat-obatan.
Obat-obatan akan diberikan untuk mengurangi sakit, untuk membantu melemaskan otot rahang yang tegang, serta untuk membantu mengurangi stres.
4.    Jika anda memiliki kecemasan yang tinggi atau rasa stres, anda dapat melakukan konsultasi ke Psikolog, atau Dokter Spesialis yang kompeten di bidang ini.

Saat ini, sebaiknya anda segera mengunjungi Dokter Gigi untuk menghindari kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi lebih lanjut, serta menghindari terjadinya kelainan sendi rahang. Sebagai informasi tambahan, beberapa hal yang dapat anda lakukan sendiri di rumah untuk mengurangi rasa sakit pada sendi rahang, adalah:

1.    Kompres hangat atau dingin.
Kompres sisi wajah yang sakit dan daerah pelipis selama kurang lebih 10 menit dengan bungkusan es. Lakukan latihan peregangan rahang. Setelah latihan, kompres pada sisi wajah yang sakit dengan handuk hangat selama kurang lebih 5 menit. Lakukanlah selama beberapa kali dalam sehari. 

2.    Hindari makan makanan yang keras dan renyah (misalnya kerupuk, wortel mentah), makanan yang lengket (misalnya karamel), dan makanan yang bentuknya tebal dan besar yang membuat mulut harus membuka lebar untuk melahapnya. Di sarankan makan makanan yang lunak dan dipotong kecil untuk mengurangi frekuensi pengunyahan.

3.    Hindari pergerakan rahang yang berlebihan, misalnya menguap terlalu lebar atau mengunyah permen karet.

4.    Biasakan melatih postur tubuh yang baik untuk mengurangi sakit di leher dan wajah. Jangan bertopang dagu atau menjepit telepon di antara bahu dan telinga.

5.    Sebisa mungkin menjaga agar gigi atas dan bawah tidak mengatup sehingga otot rahang dapat beristirahat.
Demikian Mas Andy, semoga dapat membantu ya. Salam gigi sehat.


sumber