Kucing merupakan salah satu binatang peliharaan, bahkan sebagian
orang menjadikan kucing sebagai sahabat yang paling setia. Kucing
adalah teman bermain, teman tidur, teman berkelahi (jika makanan di
rampok kucing) dan lain-lain. Tapi tahukah anda, penelitian dan fakta
ilmiah tentang kucing?
Hasil Penelitian Laboratorium Tentang Kucing
Telah
dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan
usia, perbedaan posisi kulit, seperti punggung, bagian dalam telapak
kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan
pengambilan sample dengan usapan.
Disamping itu, dilakukan
juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil
juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap
lidah. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Hamdan dan Rumah sakit
Yaman di Damaskus.
Adapun hasil yang didapatkan adalah:
- Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
- Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
- Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
- Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
- Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil
penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman
dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing I
Pada
kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.
Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan
lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing,
benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini
sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada
setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing
sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang
kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang
tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing II
Telah
dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan
usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki,
pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan
pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga
penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan
khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Fakta Ilmiah Tentang Kucing III
Dan
hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di
laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara
keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Komentar Para Dokter Peneliti Tentang Kucing
- Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
- Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
- Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa'id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
- Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
- Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
- Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah Tambahan tentang Kucing
Zaman
dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik
buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat
stress.
Tetapi Kita tetap perlu waspada, karena beberapa
penelitian lain menunjukkan adanya penyakit yang bisa disebabkan oleh
kucing. Bulu kucing bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan ada yang
mengandung bakteri yang bisa membayakan bagi ibu hamil. Serta kotoran
kucing mengandung bakteri yang berbahaya, tentunya jika kucing tersebut
buang kotoran disembarang tempat.
Tetapi yang jelas adalah, kucing merupakan salah satu jenis binatang kesayangan yang menggemaskansumber