Ledakan di Panti Asuhan Bidara
di Jl Nusantara, Beji, Depok dipastikan bom. Bom meledak saat hendak
dirakit. Seorang pria mengalami kritis akibat ledakan itu.
"Iya itu bom," terang seorang
perwira kepolisian yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di
lokasi, Minggu (9/9/2012) dini hari.
Sang perwira juga membisikkan, ada pria yang mengalami luka kritis. Dia tengah ditangani intensif di RS Mitra Keluarga.
"Jadi belum ada yang tewas, yang itu masih kritis," terang sang perwira yang biasa menangani kasus teror.
Kini lokasi ledakan di Panti
Asuhan Bidara sudah dikelilingi garis polisi. Sejumlah petugas penjinak
bom tampak melakukan olah TKP. Hingga pukul 00.15 WIB, lokasi masih
dikerumuni warga.
Warga
segera mendatangi Panti Asuhan Bidara yang menjadi sumber ledakan di Jl
Nusantara, Beji, Depok. Saat itu, kondisi di panti asuhan itu, usai
ledakan gelap gulita. Beberapa warga segera mengambil senter dan
menyorot lokasi ledakan.
"Ada seorang laki-laki yang
tangannya buntung, sama ada perempuan yang luka di kepala," jelas
seorang warga, Eti di lokasi, Minggu (9/9/2012) pukul 00.30 WIB.
Perempuan dan pria itu merintih
meminta pertolongan. Warga segera melakukan pertolongan pertama. Tidak
lama, datang petugas kepolisian, dan membawa korban. Perempuan itu
memakai kerudung.
"Langsung dibawa sama mobil yang ada di dekat sini sama polisi," tutur Eti.
Ledakan itu terjadi sekitar
pukul 21.05 WIB. Ledakan itu sangat keras sehingga membuat lantai rumah
warga di sekitar panti asuhan bergetar.
Warga sekitar lokasi Yayasan
Yatim Piatu Pondok Bidara di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, menyebut
ada tujuh orang yang berada di dalam bangunan saat ledakan terjadi.
Ketika ledakan terjadi, 3 orang berlari keluar dari pondok.
"Ada 3 orang yang lari keluar, ada luka bakar," kata salah seorang saksi, Besty Simamora, saat dihubungi, Minggu (9/9/2012).
Menurut Besty, orang yang
berlari keluar dari bangunan itu mengalami luka yang cukup parah. "Ada
yang kepalanya robek, satu orang tangannya putus. Korban yang tangannya
putus dibawa ke Klinik Bima," tuturnya.
Warga sekitar sebenarnya
mengetahui beberapa orang penghuni pondok itu, namun tidak telalu
mengenal. Sebab para penghuni panti dikenal tertutup dan tidak bergaul
dengan warga sekitar.
"Orangnya jarang bergaul, paling
keluar pagi-pagi mau beli sayuran. Sudah itu masuk lagi dan nggak
keluar. Ada penghuninya yang jenggotan," kata salah seorang warga yang
rumahnya berada tepat di belakang pondok.
Sebelumnya,ledakan terjadi di
Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, Jl Nusantara Raya 63, Depok, Jawa
Barat, pada Sabtu (8/9) pukul 21.05 WIB. Menurut polisi, dua orang luka
berat dan satu kritis. Salah satu korban dilarikan ke RS MItra Keluarga
Depok.
Warga di sekitar Pondok Yatim
Piatu yang meledak di Jalan Nusantara, Beji, Depok, merasa ada
kejanggalan karena tak pernah melihat ada anak kecil di pondok itu.
Selain itu, pondok itu juga hampir tak pernah ada yang mengunjungi,
hanya seorang pria berjenggot yang terlihat pernah berkunjung.
"Tidak pernah ada yang
berkunjung. Namun saya pernah lihat ada yang jenggotan datang," kata
seorang saksi yang rumahnya berada tepat di belakang pondok yatim piatu
itu saat ditemui di lokasi, Minggu (9/9/2012).
Saksi juga mengatakan bahwa pemilik pondok sangat tertutup dan tidak pernah berbaur dengan warga sekitar.
"Keluar cuma untuk beli sayur pagi-pagi pada pukul 08.00 WIB," ujar saksi.
Sebuah ledakan yang diduga bom
terjadi di Jalan Nusantara, Beji, Depok, Jawa Barat. "Iya, ada ledakan
di Jalan Nusantara," kata petugas Polsek Beji yang enggan disebutkan
namanya saat dikonfirmasi, Sabtu (8/9).
Bukan hanya dua pria saja yang
dilihat warga kabur dari lokasi ledakan. Tetap sebuah mobil pun terlihat
langsung tancap gas dari lokasi kejadian begitu ledakan mengguncang.
Mobil yang diidentifikasi berjenis Kijang dengan warna hitam itu,
mengangkut sejumlah orang.
"Ada mobil yang langsung pergi
dari tempat itu, setelah dua pria lari," kata Dede, saksi mata yang
berada di lokasi di Jl Nusantara, Depok, Sabtu (8/9/2012).
Dede menegaskan, ledakan terjadi
sekitar pukul 21.05 WIB. Saat itu warga mendengar ledakan keras,
kemudian tidak lama 2 pria lari keluar. Seorang memakai baju hitam
dengan punggung berdarah, seorang lagi memakai kemeja sambil berteriak
kiamat.
"Mobil itu menyusul. Ada beberapa orang di dalam mobil itu. Sebelumnya mobil itu parkir di dekat panti asuhan itu," jelas Dede.
Kini lokasi ledakan di Panti
Asuhan Bidara sudah di kelilingi garis polisi. Sejumlah petugas penjinak
bom tampak melakukan olah TKP.
sumber