Di salah satu RS di Bandung Datang seorang bocah berusia sekitar 10 tahun ke UGD RS tsb dengan keluhan tidak bisa buang air besar alias BAB selama 4 hari.. Perut penderita udah kembung & terlihat besar...
Diagnosa
sementara adalah Ileus Obstruktif ( Sumbatan di Usus Halus) Langsung
aja kita persiapkan operasi karena emang satu2nya jalan adalah
dengan pembedahan.
Setelah anastesi berjalan, dibukalah perut anak itu, ternyata......
Insisi pertama, cacingnya langsung muncrat
Kaya Mie Udon ; Spaghetti yah
Beratnya sekitar 3kg setelah dikurangi berat baskom
Hasil Operasi : sekitar 3 KG Cacing jenis Ascaris lumbricoides
(estimasi sekitar 500-1000 cacing) :gila:
Setelah operasi selesai, keluarga pasien dipanggil.
Begitu
tau tentang kondisi anaknya, respon sang ayah ternyata gaq disangka2
: "Oh itu mah udah biasa Dok, anak saya udah beberapa kali dikasih
obat cacing, kalo berak gak tuh keluar t*i-nya, keluarnya cacing
semua. Udah sering itu Dok"
Penyakit Cacingan / Askariasis :
Penjelasan ttg Cacingan / Askariasis
Askariasis
adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris
lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang
disebabkan oleh makhluk parasit.
Hospes
atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris
akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta
akhirnya bertelur.
Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
Etiologi
Cacing
jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35
cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian
rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada
sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang
kopulasi.
Cacing
dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur
hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi
berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya
lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah
yang dapat menginfeksi manusia.
Siklus
Pada
tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya
dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan
matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang
tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya,
kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.
Telur
akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada
usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan
beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian
di paru-paru.
Pada
paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus,
bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk
ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing
dewasa.
Cacing
akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur
ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan
terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada
tempatnya.
Diagnosis
Diagnosis
askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau
ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
Gejala Klinis
Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
Pada
stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan
di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler
merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan
pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu.
Pada
stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran
cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi,
dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan
kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus
peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
Pengobatan
Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
Pencegahan
Di
Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai
siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.