Saat
pintu pesawat mulai dibuka, mesin dinyalakan, pesawat kemudian
menunggu untuk penumpang naik. Setelah mereka naik, kencangkan sabuk,
pesawat lalu menunggu aba-aba. Pintu ditutup, bergerak ke jalur pacu,
pesawat kembali menunggu giliran untuk terbang.
Seluruh waktu menunggu itu menghamburkan banyak polusi udara akibat
pembakaran di mesin jet. Padahal, di Amerika Serikat sendiri, setiap
hari hampir 50 ribu pesawat menjalani proses menunggu (biasa disebut
idling), meski mesin bekerja dengan daya rendah karena pesawat tidak
bergerak.
“Jika Anda berada di urutan ke-46 untuk tinggal landas, Anda bisa
menghabiskan waktu selama satu jam dalam kondisi idling,” kata Allen
Robinson, mechanical engineer Carnagie Mellon University, Pittsburgh,
Amerika Serikat, seperti dikutip dari Science News, 30 Mei 2011.
Baru-baru ini, Robinson dan rekan-rekannya melakukan eksperimen untuk
mengukur partikel yang keluar dari mesin jet yang sedang idling. Dalam
penelitian, Robinson dan rekan-rekannya mengambil dan mengukur polusi
tersebut. Mereka kemudian membiarkan polusi dibawah pancaran sinar
matahari, lalu kemudian melakukan pengukuran kembali.
Saat sinar matahari menghantam molekul yang dihasilkan mesin, ia
menyebabkan reaksi kimia. Reaksi itu kemudian mempengaruhi polusi,
membuatnya lebih berbahaya dibandingkan saat molekul buangan itu baru
keluar dari mesin jet. Parahnya, setelah beberapa jam terimbas sinar
matahari, rata-rata massa partikel polusi itu naik 35 kali lipat.
“Angka itu sangat mengejutkan kami,” kata Robinson. “Dari cara
pengukuran terbaru ini diindikasikan bahwa ilmuwan selama ini sangat
meremehkan polusi yang diproduksi oleh bandara,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam penelitian tingkat pencemaran udara di bandara,
ilmuwan mengambil sampel partikel polutan dan gas yang keluar dari
mesin jet. Adapun penelitian yang dilakukan Robinson dan rekan-rekannya
mengukur pula pengaruh sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet
terhadap polutan tersebut.
“Bandara kemungkinan merupakan sumber polusi yang lebih signifikan,
apalagi setelah diketahui adanya partikel sangat kecil yang tak
terlihat seperti ini,” kata Ronald Henry, peneliti lain dari University
of Southern California, Los Angeles. “Padahal, emisi buangan bandara
sendiri secara umum terus meningkat,” ucapnya.
Di saat polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi dan truk semakin menurun, bandara justru meningkat pesat.
sumber