Perkembangan teknologi saat ini demikian pesatnya, setiap saat muncul
gadget jenis baru dengan fitur yang lebih modern. Jika 5 tahun yang
lalu kita masih menggunakan infra red dan bluetooth untuk koneksi antar
perangkat dan berbagi files, maka sekarang kita menggunakan wi-fi dan
perangkat yang lebih canggih. Tapi amankan segala jenis gadget dan
signal wi-fi yang berada di udara bagi kesehatan kita?
Meski peneliti terdahulu sudah mengumumkan bahwa wifi berada dalam batas aman bagi kesehatan manusia, tapi penelitian terbaru tidak berkata demikian. Baru-baru ini sekumpulan ilmuwan mengeluarkan pernyataan mengagetkan bahwa wi-fi dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Menurut Reuters Health, penyebabnya adalah adanya pancaran radiasi yang dikeluarkan secara terus menerus oleh perangkat komunikasi nirkabel yang menyebabkan kualitas sperma pria menjadi rusak.
Penelitian tersebut dipublikasi dalam Jurnal Fertility and Sterility. Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh semen dari 29 orang sukarelawan. Contoh semen tersebut dibagi tiga, satu bagian di simpan di bawah laptop yang sedang terkoneksi internet menggunakan wifi, satu bagian lagi di simpan di dekat laptop yang sedang hidup tapi tidak terkoneksi internet, dan satu bagian lagi diletakkan terpisah dari laptop.
Setelah empat jam para peneliti melihat kembali contoh semen tersebut di mikroskop dan hasilnya, sebanyak 25% dari total semen tidak lagi mampu bergerak bebas. Selain itu, sebanyak 9% dari contoh semen tersebut mengalami kerusakan sistem DNA.
Sementara contoh semen yang diletakkan di dekat laptop yang tidak terhubung internet menunjukkan kerusakan kualitas yang sangat minimal. Hasil yang sama terlihat pada contoh semen yang diletakkan terpisah.
Laporan penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan gadget yang terkoneksi internet dan berada di dekat alat reproduksi pria dapat menurunkan kualitas sperma. Sayangnya laporan tersebut tidak menyebutkan apakah temuan ini berlaku juga pada jenis perangkat nirkabel lainnya selain laptop.
Data terakhir dari American Urological Accociation menyebutkan satu dari enam pasangan subur di Amerika Serikat mengalami kesulitan hamil. Setengah dari ketidaksuburan tersebut disebabkan adalanya masalah kesuburan pada pihak pria. Fakta ini membuat banyak pria terutama yang aktif menggunakan komputer dan terkoneksi internet via wifi yang kaget dan takut.
Secara teori, agar bisa menghamili wanita, seorang pria harus memiliki 70 juta sel sperma per millimeter, selain itu gerak dan bentuk sperma juga menentukan kualitasnya. Faktor lingkungan adalah salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma. Panas berlebih di daerah alat reproduksi karena memangku laptop selama lebih dari 10 menit dapat merusak sperma. Temuan ini melengkapi hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa radiasi ponsel dapat merusak sel sperma.
Meskipun hasil penelitian ini telah dipublikasikan, banyak ilmuwan lain yang tidak percaya bahwa laptop dapat menyebabkan kemandulan. Tapi bagi anda yang ingin aman, tentu tidak ada salahnya menghindari memangku laptop saat digunakan.
Meski peneliti terdahulu sudah mengumumkan bahwa wifi berada dalam batas aman bagi kesehatan manusia, tapi penelitian terbaru tidak berkata demikian. Baru-baru ini sekumpulan ilmuwan mengeluarkan pernyataan mengagetkan bahwa wi-fi dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Menurut Reuters Health, penyebabnya adalah adanya pancaran radiasi yang dikeluarkan secara terus menerus oleh perangkat komunikasi nirkabel yang menyebabkan kualitas sperma pria menjadi rusak.
Penelitian tersebut dipublikasi dalam Jurnal Fertility and Sterility. Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh semen dari 29 orang sukarelawan. Contoh semen tersebut dibagi tiga, satu bagian di simpan di bawah laptop yang sedang terkoneksi internet menggunakan wifi, satu bagian lagi di simpan di dekat laptop yang sedang hidup tapi tidak terkoneksi internet, dan satu bagian lagi diletakkan terpisah dari laptop.
Setelah empat jam para peneliti melihat kembali contoh semen tersebut di mikroskop dan hasilnya, sebanyak 25% dari total semen tidak lagi mampu bergerak bebas. Selain itu, sebanyak 9% dari contoh semen tersebut mengalami kerusakan sistem DNA.
Sementara contoh semen yang diletakkan di dekat laptop yang tidak terhubung internet menunjukkan kerusakan kualitas yang sangat minimal. Hasil yang sama terlihat pada contoh semen yang diletakkan terpisah.
Laporan penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan gadget yang terkoneksi internet dan berada di dekat alat reproduksi pria dapat menurunkan kualitas sperma. Sayangnya laporan tersebut tidak menyebutkan apakah temuan ini berlaku juga pada jenis perangkat nirkabel lainnya selain laptop.
Data terakhir dari American Urological Accociation menyebutkan satu dari enam pasangan subur di Amerika Serikat mengalami kesulitan hamil. Setengah dari ketidaksuburan tersebut disebabkan adalanya masalah kesuburan pada pihak pria. Fakta ini membuat banyak pria terutama yang aktif menggunakan komputer dan terkoneksi internet via wifi yang kaget dan takut.
Secara teori, agar bisa menghamili wanita, seorang pria harus memiliki 70 juta sel sperma per millimeter, selain itu gerak dan bentuk sperma juga menentukan kualitasnya. Faktor lingkungan adalah salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma. Panas berlebih di daerah alat reproduksi karena memangku laptop selama lebih dari 10 menit dapat merusak sperma. Temuan ini melengkapi hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa radiasi ponsel dapat merusak sel sperma.
Meskipun hasil penelitian ini telah dipublikasikan, banyak ilmuwan lain yang tidak percaya bahwa laptop dapat menyebabkan kemandulan. Tapi bagi anda yang ingin aman, tentu tidak ada salahnya menghindari memangku laptop saat digunakan.
sumber artikel : Warning, WI-FI Dapat Menyebabkan Kemandulan