Di tengah perdebatan soal perkawinan sesama
jenis belakangan ini, Amerika Serikat menerbitkan sebuah buku diklaim
sebagai Alkitab pertama bagi kaum gay.
Surat
kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (18/12), menurut sang
penyunting, buku bernama Alkitab Ratu James itu merupakan penerbitan
kembali Alkitab Raja James yang telah diterjemahkan dengan muatan untuk
mencegah salah tafsir firman Tuhan.
Kata Homoseksualitas disebut
pertama kali dalam Alkitab edisi revisi pada 1946. Sebelumnya kata itu
tak pernah disebut dalam penerbitan Alkitab.
Alkitab seharga Rp
337 ribu itu diterbitkan, dicetak, dan disebarluaskan di Amerika. Situs
penjualan buku itu di Internet mengatakan: "Anda tak bisa memilih jenis
kelamin ketika dilahirkan, tapi Anda bisa memilih Yesus. Sekarang Anda
bisa memilih Alkitab."
Buku itu kini dijual di Internet, termasuk
di situs amazon.com tapi tanpa pencantuman nama penerbit, penyunting,
dan penerjemah. Di situs buku itu hanya tertulis pengarang buku adalah
Tuhan dan kontributornya Yesus.
Kepala Studi dan penerjemah
Alkitab di Kampus Wheaton, Douglas J. Moo mengatakan, penyuntingan
Alkitab Ratu James itu tidak sepenuhnya akurat. "Hanya beberapa Alkitab
terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata homoseksualitas atau
homoseksual. Dalam sejarah terjemahan Alkitab terdahulu ke dalam bahasa
Inggris, kata itu kini merujuk pada hubungan homoseksual."
Seorang
pendeta di Selandia Baru baru-baru ini dikecam lantaran memasang poster
di dinding gereja di Kota Auckland menyebut Yesus adalah seorang gay.
Pendeta
Glynn Cardy dari Gereja St Matthew di Auckland mengatakan
homoseksualitas belum pernah disebut hingga tahun 1800-an. Jika kata itu
muncul dalam Alkitab dan sejumlah dokumen lain maka itu salah
terjemahan. "Faktanya kita tidak tahu orientasi seksual Yesus. Beberapa
ahli mencoba mengatakan Yesus itu gay."
sumber artikel : Amerika Terbitkan Alkitab Pertama Bagi Kaum Gay