Haah??
maksudnya? bukannya uda dari dulu angka nol itu ada? iya seeeh.., tapi
ternyata sodara2., angka nol itu ditemukan tidak segampang yang kita
kira., dan dari angka 0-9 yang paling terakhir ditemukan adalah angka
nol hehehee .
Dan nyatanya dalam kehidupan sehari2.,
kita tidak membutuhkan angka nol, lihat aja., misal ketika kita mendapat
pertanyaan “Kamu punya berapa apel?”, maka kita akan cenderung untuk
menjawab “Aku tidak punya apel” ketimbang mengatakan “Aku punya nol jeruk” ., heheheh aneh kan dengernya
. Maka dalam waktu yang sangat lama pada sejarah perjalanan manusia
inilah, angka nol tidak muncul, karena memang dianggap “tidak penting”
(pada waktu itu) .
Al Khawarizmi Bapak Matematika (Aljabar)
Yaah kayak yang banyak diberitakan.,
kalo masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli
matematika aljabar. Namun, dibalik itu semua, hasil pemikiran Leonardo
Fibonacci sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Abu Abdullah Muhammad Ibnu
Musa Al Khawarizmi . Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di
Khawarizm (Kheva, sekarang Usbekistan) sekitar 780 M ., lama bangeeet .
Yaaah.., gudang ilmu pengetahuan yang
banyak diketahui berasal dari kawasan Eropa, ternyata sebenarnya berasal
dari kawasan Timur Tengah, yaitu Mesopotamia yang menjadi peradaban
tertua di dunia.
Dia adalah seorang matematikawan muslim
yang kemudian meneliti sistem perhitungan Hindu (India). Dia menulis
dalam bukunya Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabala Khowarizmi, “soonya” sebagai
“al-sifr” atau “sifr” dan membuat angka-angka India populer.
Al-Khwarizmi adalah yang pertama kali
memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis
sepuluh. Sistem ini disebut sistem bilangan desimal. Selain itu,
Al-Khwarizmi juga merupakan penulis kitab aljabar yang pertama. Karyanya
adalah Kitab Al-Jabr Wal Muqabalah, dimana istilah aljabar pertama kali
muncul dalam konteks disiplin ilmu., sehingga terkenal sebagai Al Khawarizmi Bapak Matematika (Aljabar) , ., hm.., sallut banget buat si “Al” .
FlashBack
Sebelum zaman modern kayak sekarang ini
niih, perkembangan matematika sempat mengalami puncaknya hanya di
beberapa tempat saja. Tulisan matematika tertua yang ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa
(matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan tersebut berisi
tentang teorema Pythagoras, yang menjadi pengembangan matematika tertua
yang paling tersebar luas setelah aritmatika dasar dan geometri.,
Al Khawarizmi memang bukan penemu angka
nol., tapi ia “pengenal angka nol” ., nyatanya angka nol telah ditemukan
lama sekali secara bertahap., sekurang-kurangnya 3 kali secara
terpisah., dan waktu itu kegunaannya adalah sebagai pengisi kedudukan
dalam sistem perhitungan.
1. Bangsa Babylonia
Pada awalnya, bangsa Babylonia tidak
memiliki simbol untuk nol karena ruang kosong antara bilangan-bilangan
dianggap cukup sebagai pembatas. Tetapi, ruang kosong tersebut dapat
dengan mudah terabaikan atau disalahtafsirkan sehingga mereka membuat
simbol untuk nol untuk yang pertama kali. Bentuknya sedikit menyerupai
dengan nol sekarang. Namun, peradaban Babylonia mengalami kemunduran,
begitu juga dengan perkembangan nol ini.,
2. Bangsa Yunani
Bangsa Yunani Kuno memiliki sistem
bilangan yang lebih rumit dibanding bangsa Babilonia. Namun, mereka
tidak mempunyai simbol untuk nol dalam sistem bilangannya. Justru nol
cenderung menimbulkan masalah bagi bangsa Yunani.
3. India
Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya
terus berkembang. Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta, seorang
matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol, seperti
suatu bilangan jika dijumlahkan dengan nol akan menghasilkan bilangan
itu sendiri, demikian pula jika sebuah bilangan dikalikan dengan nol
hasilnya adalah nol. Namun, Brahmagupta mengalami kesulitan dan
cenderung ke arah yang salah ketika berhadapan dengan pembagian oleh
nol. Dia menyatakan bahwa “sebuah bilangan jika dibagi oleh nol adalah
tetap”.
Kesalahan ini kemudian diperbaiki oeh
Bhaskara dalam bukunya “Leelavati” yang menyatakan bahwa “pembagian
sebuah bilangan oleh nol adalah jumlah yang tak terhingga”. Dalam suku
Indian Kuno, nol disimbolkan dengan sebuah lingkaran dengan titik di
dalamnya. Nol berasal dari bahasa Sansekerta “soonya” yang berarti tidak
ada atau kosong.
Naah baru dari india ini niih Al
Khawarizmi meneliti sistem perhitungan-nya., dan terjadilah pengenalan
penggunaan angka nol seperti dijelaskan sebelumnya.,
Hm., begitulah proses sampai sekarang
kita mengenal angka nol., Al Khawarizmi sangat berjasa dalam ilmu
matematika., skali lagi salut buat beliausumber