Ingatkah Anda dengan salah satu karakter Gaara dalam animasi Naruto?
Gaara tinggal di negara dimana penduduknya hidup dirumah yang terbuat
dari tanah dan memiliki gua-gua didalamnya. Ternyata kondisi demikian
pernah juga dirasakan oleh pendahulu-pendahulu kita diberbagai
belahan dunia. Tempat tinggal gua ditemukan diberbagai kawasan di
bumi.
Gua-gua ini
diperlakukan sebagai rumah dan sebagai tempat persembahyangan yang
biasanya terkombinasi dalam strukturnya. Setelah kawasan gua
metropolitan ditinggalkan, strukturnya menjadi hancur dan tidak
terpelihara, namun tidak semua gua ditinggalkan begitu saja. Di
kawasan utara Cina, tempat tinggal gua masih menjadi rumah bagi lebih
dari jutaan manusia.
Matmata
Matmata merupakan desa kecil di wilayah selatan Tunisia. Beberapa
penduduk yang bertetanga dengan Berber ini tinggal di tempat tinggal
bawah tanah yang konvensional. Gua ini terbentuk dari galian lubang yang
sangat besar ditanah. Kemudian disekitar tanah yang mengelilingi
lubang itu dibuat ruangan-ruangan sebagai kamar. Rumah gua seperti ini
dibuat untuk rumah Lomaz Skywalker yang terkenal beserta paman dan
bibinya. Hotel Sidi Driss merupakan penginapan yang wajib dikunjungi
jika ingin menikmati sensasi bertempat tinggal ala Star Wars.
Bamiyan
Bamiyan adalah tempat dimana dua patung Buddha raksasa yang terukir
di samping tebing dan dibuat pada abad ke-6. Sebenarnya karya ini
merupakan patung yang berdiri kokoh tertinggi di dunia sebelum
dihancurkan oleh Taliban pada tahun 2001. Tempat tinggal gua yang berada
di kaki patung yang hancur tersebut pada masa lampau merupakan tempat
ribuan para biksu tinggal namun kemudian menjadi tempat dimana para
Taliban menyimpan senjatanya. Setelah Taliban mundur dari kawasan
tersebut, para penduduk mulai menggunakan gua-gua yang ditinggal
tersebut sebagai rumah mereka.
Guyaju
Terkadang disebut dengan istilah labirin terbesar yang ada di Cina.
Guyaju merupakan rumah gua kuno yang berlokasi 80 kilometer dari
Beijing. Tidak ada catatan pasti yang ditemukan tentang asal dari gua
ini. Gua ini terpahat dari tebing terjal di teluk yang mengahadap Kota
Zhangshanying. Yang menarik dari gua ini adalah jumlah ruangan yang
mencapai 110 kamar yang terbuat dari batu dan merupakan tempat tinggal
gua terbesar yang pernah ditemukan di Cina.
Sassi di Matera
Sassi di Matera atau dalam bahasa Indonesia berarti batu-batu dari
Matera merupakan tempat tinggal gua yang terletak di kota kuno Matera.
Sassi berawal dari pemukiman prasejarah dan bersamanya berkembang
kegiatan perdagangan pertama yang dilakukan penduduk Italia. Pada tahun
1950an, pemerintahan federal setempat memaksa untuk merelokasi
penduduk yang tinggal dikawasan Sassi ke kota yang lebih modern.
Walaupun demikian, beberapa penduduk masih setia dengan rumah guanya
di Sassi seperti leluhur mereka.
Messa Verde
Messa Verde yang terletak di wilayah barat daya Colorado merupakan
rumah yang terletak di tebing-tebing bagi suku Anasazi kuno. Pada abad
ke-12, suku Anasazi mulai membangun rumah-rumah didalam gua yang
beratapkan canyon besar. Beberapa tempat tinggal gua ukurannya hampir
mencapai sebesar rumah yang memiliki 1050 ruangan. Yang paling terkenal
diantaranya disebut Cliff Palace dan Rumah Spruce Sapling. Pada tahun
1300, suku Anasazi meninggalkan Mesa Verde namun kawasan yang
tertinggal ini masih memiliki bentuknya yang orisinil. Alasan mengapa
mereka meninggalkan tempat tinggal mereka ini tidak dapat dijelaskan
secara pasti. Beberapa hipotesis dari gagal panen sampai invansi suku
asing dari utara berusaha menjelaskan kepindahan mereka.
Lereng Bandiagara
Lereng Bandiagara adalah tempat dimana gua-gua yang terbuat dari batuan pasir
di wilayah bekas bangsa Dogon di Mali yang menjulang tinggi kurang
lebih 500 meter beralaskan tanah berpasir. Bangunan dari tanah ini
berbintik-bintik jika terlihat dari jauh, namun bintik-bintik ini
merupakan ruangan yang digunakan suku Tellem untuk tinggal. Suku
tersebut memahat batuan hingga menghasilkan suatu ruangan yang cukup,
selain digunakan untuk tempat tinggal, gua-gua ini dibangun untuk
meletakkan jenasah. Pada abad ke-14 bangsa Dogon mengusir suku Tellem
sehingga tempat tinggal gua ini ditinggalkan tidak berpenghuni begitu
saja.
Vardzia
Terletak di wilayah selatan Georgia, Vardzia merupakan biara kuno yang
berada dalam gua dan dibuat pada abad ke-12, selain biara juga
dibangun kota yang terpahat dilereng-lereng gunung yang menghadap
sungai. Tempat tinggal gua satu ini dibangun saat pemerintahan Full
Tamar sebagai perlindungan dari serangan bangsa lain. Gua-gua ini
dibangun dengan lebih dari enam apartemen. Selain itu, kota kuno
tersebut juga memiliki gereja, ruangan pemerintahan, dan juga sistem
irigasi yang rumit untuk mengairi sawah terasering. Untuk mencapai
tempat tinggal gua ini harus melalui saluran bawah tanah yang rahasia
dekat sungai Mtkvari.
Uçhisar
Uçhisar dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali karena ketinggiannya
dan dapat dijangkau hanya 7 kilometer dari kota Nevsehir. Tempat
tinggal gua didalam kastil batu Uçhisar pernah menjadi tempat
berpopulasi paling banyak ditinggali oleh penduduk. Namun karena ancaman
erosi yang terus meningkat, penduduk kemudian pindah ketempat yang
lebih aman. Terakhir kali kastil alam ini ditinggali pada tahun 1950an.
Di puncak Uchisar, pengunjung dapat melihat pemandangan yang
menakjubkan karena dapat melihat kota secara 360 derajat.