Kamis, 23 Agustus 2012

Jika Dicium, Kulit Bocah Ini Terasa Terbakar


Malang benar nasib gadis cilik Isra Frank dari Stoke on Trent, sebuah kota di Staffordshire, Inggris. Gadis berusia 6 tahun ini akan merasa kesakitan luar biasa hanya karena ciuman.

Isla memiliki alergi serius sehingga sebuah ciuman saja serasa seperti membunuhnya. Seperti suatu hari, ketika saudara perempuannya mencium Isla setelah minum susu, Isla merasa kulitnya terasa terbakar. Kondisinya sangat parah sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit. Untuk melindungi kulit supersensitif Isla, tubuh gadis mungil ini dibalut perban dari leher sampai ke bagian paling bawah selama 24 jam.

Dalam kehidupan sehari-hari, pengawasan superketat dijalankan kedua orangtua Isla. Mereka harus menyimpan pakaian buah hatinya ini ke dalam lemari pendingin. Kulit Isla akan bereaksi terhadap kutu dan debu pada lemari pakaian. Untuk makanan, ia juga memiliki lemari khusus. Tindakan ini terpaksa dilakukan demi meminimalkan sentuhan dengan hal-hal lain.

Katy, ibu Isla, mengatakan, putrinya ini didiagnosis menderita alergi ekstrem terhadap telur, susu, rumput, gandum, juga debu sejak usianya enam bulan. Mulai saat itu, tubuh Isla harus dibungkus perban untuk melindungi kulitnya.

"Kami tidak bisa memperlakukannya seperti anak-anak lainnya. Bahkan hal normal seperti pergi keluar untuk makan malam bersama keluarga akan membahayakan dia," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (15/8/2012).

Bertambah usia, alergi Isla semakin banyak. Saat alerginya kumat, kulitnya akan dipenuhi ruam-ruam besar, lehernya bengkak, dan Isla akan merasa marah sekaligus kesakitan. "Bulan lalu, alerginya kumat setelah duduk di sebelah temannya yang memiliki kucing," imbuhnya.

Rumah sakit telah melakukan beragam tes dan menemukan bahwa Isla alergi banyak hal. Dokter memberitahunya bahwa mereka harus mengenakan perban untuk melindungi kulit Isla. Ketika kulit putrinya sangat buruk, Isla perlu diberi perban basah untuk pendinginan. Biasanya, ia memakai perban kering selama 24 jam sehari.

Meski menjalani kehidupan sekolah seperti anak lainnya, Isla kerap dikirim pulang karena alerginya kerap kumat. Putrinya ini juga tidak bisa pergi ke pesta atau sekadar bermain di rumah temannya. Berdekatan dengan temannya pun berbahaya. Jika mereka tidak sengaja menyentuh Isla, bisa dipastikan itu berakhir menyakitkan. Isla juga tidak bisa berolahraga, bahkan sekadar duduk di karpet.

"Isla kadang marah karena tidak bebas melakukan aktivitas seperti teman-temannya. Pernah ia bertanya, Ibu bagaimana rasanya es krim itu, pertanyaan ini terasa menyedihkan," katanya.

Katy pun bertekad untuk selalu menjaga putrinya dan melindunginya dari hal-hal yang memicu alerginya.



sumber