Situs pertama terletak hanya berjarak 2,4 kilometer dari reruntuhan kota tua yang disebut Dimai yang terdiri atas formasi satu bujur sangkar besar dan tiga fitur lain yang lebih kecil. Fitur-fitur kecil ini sejajar dengan bintang utara, persis seperti Piramida Giza. Namun, fitur terbesarnya malah tidak sesuai dengan garis lurus ini.
Sedangkan piramida kedua ditemukan sekitar 19 kilometer dari kota Abu Sidhum, kota di pinggir Sungai Nil. Fiturnya yang mencolok berupa dataran tinggi plato berbentuk segitiga dengan sisi yang sudah terkikis. Pusat dari segitiga ini memiliki fitur melingkar, kemungkinan besar sumur atau gundukan.
Micol mengklaim bahwa penemuannya didukung oleh Nabil Selim yang dikenal Egyptologist (ahli kepurbakalaan Mesir). Selim menyebutkan bahwa dua piramida ini sebelumnya tidak pernah diketahui keberadaannya. Hasil penemuan juga ini sudah dikirim ke beberapa pakar untuk dianalisa.
"Gambar ini akan berbicara dengan sendirinya, jelas sekali sekali apa yang terkandung dari bangunan ini. Meski membutuhkan penelitan lapangan untuk memastikan jika mereka adalah adalah piramida," ujar Micol.
Namun, penemuan ini memicu kontroversi dari arkeolog lain. Sarah Parcak, arkeolog dari University of Alabama, Amerika Serikat, menyatakan hasil penemuan Micol ini meragukan.
"Laporan Google Earth ini datang dari seseorang yang bukan Egyptologist, arkeolog, atau ahli penginderaan jauh," kata Parcak. Selain itu, tambah Parcak, lokasi penemuan pun meragukan, yakni sekitar delapan kilometer sebelah barat dari Lembah Sungai Nil.
gambar 2 lokasi penemuan piramida
Kritikan juga disampaikan oleh Robert Litman, arkeolog dari University of Hawaii dan juga Direktur ekskavasi Tell Timai di Mesir. "Mungkin saja itu memang piramida, tapi mungkin juga struktur bangunan lain.", ujarnya.
Penemuan yang diklaim Micol ini membutuhkan proses pembuktian secara geologis untuk meyakinkan bahwa struktur bangunan tersebut memang piramida dan berbeda dari struktur lainnya. Jika pun akhirnya diketahui struktur ini buatan, Micol disarankan bisa mencari sumber bantahannya.
(Inquisitr, Sky News)