Pages - Menu

Minggu, 21 Oktober 2012

Cara OTAK menghapus ingatan buruk?



Bayangkan jika Anda Sedang berkencan dengan kekasih di pantai. Namun tiba-tiba angin berhembus kencang dan menerbangkan rok yang Anda pakai. Kekasih pun tidak sengaja mengintip pakaian dalam yang Anda kenakan. Bagaimana rasanya, pasti malu bukan?




Ingatan memalukan tersebut tentu Anda ingin lupakan. Memang faktanya Anda bisa melakukannya. Peneliti tepatnya menyebutkan bahwa ada dua cara, menindih atau mengganti ingatan demi menghindari pikiran tentang memori buruk, sedih, sampai memalukan.

"Menurut kami, setiap hari orang-orang mencampurkan mekanisme dua cara itu untuk mencegah ingatan kembali terlintas dalam otak," terang peneliti Roland Benoit dari University of Cambridge, seperti yang dilansir dari NBC News (19/10).

Roland dan penulis penelitian, Michael Anderson, lantas melibatkan 36 pria dewasa untuk melatih menghapus ingatan buruk dari otak. Sebagian dari mereka diminta menindih ingatan, sementara yang lain diwajibkan mengganti memori buruknya dengan hal berbeda.

Peneliti juga memantau kondisi otak selama responden melakukan usahanya untuk menghapus ingatan buruknya.

Peneliti kemudian menemukan ada bagian dalam otak yang mengontrol penindihan maupun pergantian ingatan. Misalnya, jika seseorang menindih ingatan, korteks dorsal prefrtontal menghambat aktivasi hippocampus yang memegang peranan menahan ingatan.

"Proses itu merusak proses ingatan. Makanya, ingatan seseorang akan terganggu ketika berusaha menampilkan kembali memori yang buruk," tutur Benoit.

Sementara jika mengganti ingatan, korteks caudal prefrontal dan midventrolateral prefrontal akan membentuk jaringan yang bekerja dengan hippocampus untuk menarik ingatan baru.

"Hanya dengan memperhatikan cara orang melupakan ingatannya, akan terlihat bahwa mereka sebenarnya melakukan penindihan atau pergantian memori," tambah Benoit.

Bisa dikatakan, cara pertama, penindihan, bekerja dengan 'menampar' mental dan menghentikan proses ingatan. Kemudian cara kedua, pergantian, berusaha menuntun otak pada ingatan baru demi menutup memori buruk.

Benoit pun menganggap cara kerja otak menghapus ingatan buruk ini cukup wajar. Sebab orang akan menganggap bisa menyelesaikan masalah dengan cara melupakannya.