Pages - Menu

Sabtu, 01 September 2012

Ternyata Musik Pop Sekarang Dapat menyebabkan Depresi

detail berita

Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan, kondisi industri pop hari cenderung membuat depresi sejak lima dekade lalu, atau 50 tahun lalu.

Tak lama setelah peneliti menjelaskan modern music kini lebih keras dan membosankan dari 50 tahun lalu, jurnal Psikologi Estetika, Kreativitas dan Seni menyadari lagu-lagu populer saat ini jadi lebih sedih dan melankolis.

Glenn Schellenberg dan Christian von Scheve dari tim, meneliti 1,010 lagu terkenal antara 1965-2009, diambil dari daftar Billboard Top 40.

Mengejutkan, jumlah lagu sedih dengan tempo lambat naik dua kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Padahal, lagu yang didengar seseorang bisa mempengaruhi mood dan kerja otak.
"Kami menemukan cuaca emosional di musik populer Amerika, jadi lebih sedih. Selama bertahun-tahun, lagu-lagu itu mempunyai masa populer lebih panjang," ujar Glenn Schellenberg.

"Dalam prinsip hipotesa kami, penggunaan nada minor mengalami kenaikan dan penurunan pada tempo," jelas Glenn seraya mengingatkan, pola itu terjadi karena perubahan kultur dan konsumen.


Sepasang peneliti ini pun menyarankan agar orang mendengarkan lebih banyak pilihan, bukan hanya satu musik secara terus-menerus karena pengaruhnya terhadap alam bawah sadar. Musik ceria dikatakan bisa menambah semangat positif, sementara yang sedih membuat perasaan memburuk, apalagi dengan memori tertentu, seperti patah hati atau dukacita.




sumber