Salah satu fakta yang selalu segar dan diungkit kembali adalah kelalaian Presiden AS George W Bush dalam menyikapi informasi intelijen mengenai serangan itu. Bush sebenarnya sudah tahu bahwa Al Qaeda akan melakukan serangan di AS. Namun Bush tidak menganggap prioritas informasi itu.
Fakta menunjukkan bahwa pada 6 Agustus 2011 atau 36 hari sebelum peristiwa 9/11, Bush menerima informasi harian (presidential daily brief) dari CIA mengenai kemungkinan adanya serangan Al Qaeda ke AS.
Informasi yang dinilai penting oleh petinggi intelijen itu diberikan kepada Bush yang ketika itu tengah berlibur di ranch miliknya di Crawford. Laporan yang disodorkan kepada Bush itu diberi judul “Bin Laden Determined to Strike in U.S.”
Sayangnya, info berharga itu dianggap angin lalu dan pada 11 September 2011, ancaman itu menjadi kenyataan. Dua buah pesawat dibajak dan ditabrakkan ke gedung kembar WTC di New York. Amerika Serikat dan dunia pun berduka.
Sebenarnya bukan kali itu saja Bush diperingatkan mengenai bahaya itu. Pada 1 Mei 2011, informasi sejenis sampai di meja Bush. CIA menyatakan bahwa “sekelompok (teroris) sudah masuk ke AS dan merencanakan operasi teror”.
Beberapa minggu sebelumnya, pada 22 Juni 2011, kembali Bush disodor informasi penting. Kali ini menyatakan serangan Al Qaeda akan sangat besar sekali. Namun, kapan serangan itu dilakukan masih tanda tanya.
Lalu apa tanggapan Bush. Para pembisiknya memberi tahu Bush bahwa CIA mau saja dibodohi. Sebab, Al Qaeda tidak mungkin melakukan serangan di AS. Bush pun termakan bisikan itu dan mengabaikan info CIA.
Tapi CIA tidak menyerah. Mereka kemudian menyodorkan analisis mengenai informasi tersebut dan menunjukkan bahwa ancaman itu tidak main-main. Tapi, Bush tetap pada pendiriannya dan mengabaikan informasi penting itu hingga kemudian peristiwa horor itu terjadi.
Informasi penting itu terus terkubur, termasuk ketika Komisi 9/11 menyelidiki peristiwa itu. Bush tidak menyerahkan informasi penting CIA itu kepada komisi. Namun, pada 2002, informasi itu dibocorkan oleh stasiun televisi CBS.
sumber