Pages - Menu

Kamis, 23 Agustus 2012

Unik, Operasi Perawan Disaksikan Penghulu

Gambar Ilustrasi
Ini kisah kali pertama di negeri ini. Seorang yang dituduh sebagai pemerkosa bersedia membuat operasi perawan untuk gadis yang digagahinya. Peristiwa ini terjadi di Nagori Dolok Malela, Kec. Gunung Malela, Simalungun.
Sembari menangis, Ani (nama samaran) mendatangi Polres Pematangsiantar, kemarin (15/8). Dia mengadukan Wa (30), pria beristri yang pernah jadi pekerja ayahnya. Tujuannya agar Wa segera membayar biaya operasi perawan, sesuai kesepakatan yang sudah mereka buat di atas kertas bermaterai dan dibubuhi tandatangan saksi-saksi.
Ani sendiri mengenal Wa karena merupakan anggota ayahnya. Nah, akhir 2011 lalu, Wa di-PHK. Beberapa hari pasca dipecat, Wa memberanikan meminjam uang pada Ani, putri bekas majikannya. Ani iba. Soalnya, Wa berdalih butuh uang untuk membiayai sekolah adik-adiknya.
Pertengahan Januari 2012, Ani memberi pinjaman Rp3 juta dengan catatan paling lama dikembalikan pada April. Sebelum jatuh tempo, Wa memang mengembalikan pinjaman itu Rp2 juta. Namun, setelah lewat waktu jatuh tempo, Wa belum membayar sisa pinjaman. Berulangkali dihubungi, Wa tetap janji akan membayar. Hanya saja, dia belum punya uang. Malah, dia mengumbar cerita sedih tentang kondisinya dan keluarganya.
Ani iba lagi. Dia akhirnya memberi kelonggaran. Nah, April lalu, Wa akhirnya menghubungi Ani. Dia minta bertemu di sebuah lokasi permandian Bah Silulu Serapuh, Kec. Gunung Malela, Simalungun. Wa mengaku ingin curhat soal masalahnya hingga tak bisa bayar utang.
Setelah bertemu, mereka duduk berdua di sebuah tenda lesehan. Di sana, Wa mengobral kisah sendu. Ani memang pengiba. Buktinya, dia terhanyut mendengar cerita pilu Wa. Bahkan, saat Wa meminta Ani mendekapnya, mahasiswi semester III itu melakukannya. Bak terhipnotis, Ani terpaku saat tangan nakal Wa mulai bergerilya dari wajah hingga ke tubuhnya.
Perlahan tapi pasti, Wa akhirnya berhasil membobol keperawanan Ani. Setengah jam kemudian, saat Wa sudah kelelahan usai menggumulinya, Ani tersadar. Dia langsung menampar Wa saat melihat bercak darah di tikar tenda yang mereka tempati. Ani makin terpukul saat tahu Wa ternyata sudah beristri dan punya 1 anak.
Tak mau dipermainkan, Ani meminta Wa bertanggungjawab, bila tidak Ani janji akan membeber aib itu pada keluarga Wa.
Wa memilih bertanggungjawab. Tapi, pertanggungjawaban yang diminta Ani lain dari kebiasaan perempuan korban kasus serupa. Ani minta Wa membiayai operasi selaput dara untuk mengembalikan keperawanannya sebesar Rp13 juta, persis seperti yang pernah dilakukan Dewi Perssik.
Untuk memastikan pertanggungjawaban itu, Ani bahkan membujuk Pangulu Nagori Dolok Malela sebagai saksi dalam surat perjanjian yang dituangkan pada tanggal 12 April 2012 itu. Penegasan poin dalam perjanjian itu, paling lama dana operasi sebesar Rp 13 juta itu harus dibayarkan pada tanggal 13 Agustus 2012.
Sayangnya, hingga tanggal tersebut, Wa malah tidak memperlihatkan batang hidungnya. Dicari ke tempat tinggalnya juga sia-sia. Wa menghilang. Dasar itulah Ani melapor ke polisi.
“Tolong aku pak, aku harus perawan lagi. Tangkap dulu dia itu,” raung Ani memohon saat mengadu. “Kembalikan perawanku…kembalikan perawanku. Tangkap dulu dia pak,” raungnya lagi.  Tapi Ani semakin sedih saat melapor ke Polres Pematangsiantar. Dia dihimbau mengadu ke Polres Simalungun karena lokasi kejadiannya berada di sana. Ditemani adiknya, Ani akhirnya berangkat ke sana. “Tapi si Wa itu bisa ditangkap kan pak?” tanyanya lagi pada petugas untuk meyakinkan laporannya.
Ani bahkan sempat mengejar wartawan yang mengabadikan fotonya. Ani memohon sembari menangis agar wajahnya tak terpampang di media karena taku nama baik ayahnya tercemar di kampungnya. “Tolonglah pak, tangkap wartawan itu. Sudah difoto aku,” rengeknya pada polisi sembari menujuk salah seorang wartawan.(ndo/joe)




sumber