Pages - Menu

Selasa, 14 Agustus 2012

Terlalu Kurus Ganggu Kesuburan

terlalu kurus
Wanita yang memiliki tubuh terlalu kurus memiliki risiko mengalami gangguan reproduksi lebih buruk dibanding mereka yang obesitas. Wanita dengan berat badan berlebih memiliki risiko sulit hamil. Namun, risiko lebih tinggi menyergap wanita dengan bobot di bawah ideal.

Richard Sherbahn, spesialis kesuburan, yang melakukan penelitian, mengatakan bahwa selama ini sosialisasi risiko gangguan kesehatan terlampau fokus pada pemilik tubuh obesitas. Sementara risiko kesehatan yang mungkin menyerang pemilik tubuh superlangsing kerap terabaikan.

Sudah cukup banyak yang menyadari bahaya obesitas. Tapi, masih sangat sedikit yang melihat risiko lebih berbahaya di balik tubuh yang terlampu kurus. Kondisi ini mungkin akibat pengaruh media yang kerap mencitrakan wanita superkurus sebagai sosok ideal dan cantik.

Dr Sherbahn dari Klinik Kesuburun di Chicago, melakukan analisis terhadap sekitar 2.500 pasien yang menjalani program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, selama periode delapan tahun.

Peneliti memilah pasien berdasar tiga kategori: sangat kurus, normal, dan obesitas. Kelompok sangat kurus dibatasi pasien yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 14-18.

Sekitar 50 persen kelompok pasien dengan bobot normal berhasil memiliki anak. Kelompok pasien obesitas, 45 persen yang berhasil. Sementara kelompok pasien sangat kurus, hanya 34 persen yang berhasil hamil.

Dr Sherbahn mengatakan bahwa wanita dengan bobot di bawah normal memiliki kesempatan yang rendah untuk hamil. Mulanya dipikir akibat penurunan hormon estrogen yang umumnya menimpa wanita dengan bobot rendah.

Namun, argumen tersebut dipatahkan karena pasien yang menjalani IVT menerima suntikan hormon sehingga tak mungkin kekurangan estrogen. Terbukti, para wanita dari tiga kelompok yang dianalisis memproduksi jumlah sel telur yang sama.

Analisis pun berlanjut yang memunculkan argumen baru bahwa dinding rahim wanita yang memiliki berat badan kurang terlalu tipis akibat kurang gizi. Kondisi inilah yang kemungkinan membuat embrio lebih sulit melekat.

Charles Kingsland, konsultan ginekolog di Rumah Sakit Bersalin Liverpool sekaligus anggota British Fertility Society, mengatakan, "Untuk beberapa orang, hamil adalah sangat mudah, tetapi untuk yang lain tampak begitu sulit. Karenanya, penting memerhatikan berat badan Anda."

source