Pages - Menu

Minggu, 12 Agustus 2012

Tempat Pemakaman Itu Jadi Tempat Mesum

kuburan.JPGBagi sebagian orang, kompleks pemakaran merupakan tempat menyeramkan. Namun, di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, kompleks pemakaman justru menjadi tempat untuk berbuat asusila. Uniknya, warga di sekitar lokasi itu sering mendapat "jatah" dari para pelaku asusila.
Hal semacam itu sering terjadi di kompleks Tempat Pemakaman Umum Bijaesunan di kilometer 5 jurusan Atambua, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu. Suasana yang gelap membuat tempat itu menjadi lokasi kencan.
"Pada bulan lalu, warga menangkap basah pasangan selingkuh yang sudah beristri dan bersuami di dekat kuburan Bijaesunan. Diketahui kemudian kalau keduanya berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten TTU. Namun, setelah itu mereka akhirnya dilepas setelah berdamai di depan masyarakat sekitar," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (28/7/2012).
Selain pasangan selingkuh, ada juga beberapa orang pemuda yang membawa wanita pekerja seks komersial (PSK) ke dekat lokasi tersebut. Karena letak pemakaman itu agak jauh dari pemukiman warga itu, mereka bebas melakukan perbuatan maksiat di tempat tersebut.
"Warga di sekitar kuburan sudah berulang-ulang menangkap basah pasangan selingkuh yang berbuat mesum. Pada waktu diinterogasi warga, pasangan selingkuh itu memberikan sejumlah uang sehingga akhirnya dilepaskan begitu saja. Selain itu, mereka juga beralasan lagi mengunjungi makam keluarganya untuk bakar lilin. Perbuatan maksiat itu sudah berlangsung sejak lama tanpa mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat," kata warga tersebut.
Ia mengatakan, pasangan kencan biasanya datang ke lokasi itu sekitar pukul 16.00 sampai 17.00 WITA. Warga yang mengetahui gerak-gerik mereka membuntuti mereka. "Sekarang sudah mulai berkurang karena warga sudah sering menangkap basah mereka dan kemungkinan mereka sudah pindah lokasi yang jauh lebih aman," jelasnya.
Lurah Tubuhue Kristanto Akoit mengaku pernah mendengar informasi tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah itu pasangan selingkuh atau bukan. "Memang benar infonya seperti itu, tetapi kita belum bisa pastikan. Tetapi ada beberapa hal yang sudah kami upayakan, yakni kami sampaikan kepada warga agar dapat menegur yang bersangkutan, sehingga anak di bawah umur jangan sampai melihat langsung hal tersebut. Kalau memang tidak digubris, maka bisa segera laporkan ke pihak kelurahan atau pihak yang berwajib untuk ditindak," kata Akoit.
Ia menambahkan, aparat kelurahan sudah mengadakan pembersihan di sepanjang jalan menuju lokasi pemakaman dan upaya terakhir, yakni mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk pos penjagaan batas kota. "Namanya tempat sepi, ya sudah tentu akan mengundang orang untuk melakukan perbuatan maksiat," kata Akoit.



sumber