Sebagai
orang tua, kita memang tidak dapat menghindarkan anak dari stres.
Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan membantu anak membangun
cara-cara yang sehat untuk menghadapi stres.
Survei dari sebuah penelitian menunjukkan anak mungkin tidak akan memulai obrolan dengan orang tua mereka, dengan menyatakan bahwa dirinya sedang menghadapi masalah sampai-sampai merasa stres.
Namun, terbukti juga bahwa anak-anak sesungguhnya ingin orang tua mengetahui perasaan dan membantu mereka.
Berikut beberapa saran yang dikutip dari Kidshealth.org yang bisa Anda terapkan jika melihat anak tengah dirundung masalah:
* Katakan kepada anak bahwa dia terlihat sedang ada masalah. Misalnya, 'Sepertinya kamu sedang marah'. Hindari nada menuduh seperti 'Aduh, ada apa lagi sih, kok kamu kelihatannya marah'.
* Dengarkan anak saat dia bercerita tentang apa yang dialaminya, yang membuatnya marah atau sedih. Biarkan dia bercerita sampai akhir, jangan memotong apalagi menghakiminya.
* Perlihatkan empati, misalnya dengan berucap 'Wah, itu pasti bikin kesal, ya'. Dengan begitu, anak akan merasa didukung orang tuanya.
* Jika ada solusi atas kejadian yang membuatnya marah, utarakan tanpa bernada perintah. Misalnya, 'Menurut ibu, kamu enggak usah main dulu deh sama si anu kalau dia sering membuatmu kesal, bagaimana menurutmu?'.
* Jika memang kegiatan sekolah yang penuh tekanan membuat anak stres, coba kurangi kegiatannya, tentu dengan kesepakatan bersama.
* Tak perlu berlebihan menanggapi masalahnya. Jika memang bisa dialihkan, ajak anak memikirkan topik atau kegiatan lain.
* Terkadang anak justru sulit diajak bicara saat sedang bermasalah. Orang tua tidak perlu memaksanya. Ajak saja si anak melakukan kegiatan bersama, misalnya menonton film atau sekadar jalan-jalan. Dengan begitu anak tahu, orang tuanya selalu siap membantunya.
* Orang tua tidak perlu langsung turun tangan memperbaiki keadaan yang membuat anak stres. Misalnya, langsung berniat melabrak anak lain yang mengakibatkan anak Anda kesal. Fokuslah membantu anak agar berkembang menjadi pribadi yang mampu memecahkan masalahnya dengan bijak.[kumpulberita com]
Survei dari sebuah penelitian menunjukkan anak mungkin tidak akan memulai obrolan dengan orang tua mereka, dengan menyatakan bahwa dirinya sedang menghadapi masalah sampai-sampai merasa stres.
Namun, terbukti juga bahwa anak-anak sesungguhnya ingin orang tua mengetahui perasaan dan membantu mereka.
Berikut beberapa saran yang dikutip dari Kidshealth.org yang bisa Anda terapkan jika melihat anak tengah dirundung masalah:
* Katakan kepada anak bahwa dia terlihat sedang ada masalah. Misalnya, 'Sepertinya kamu sedang marah'. Hindari nada menuduh seperti 'Aduh, ada apa lagi sih, kok kamu kelihatannya marah'.
* Dengarkan anak saat dia bercerita tentang apa yang dialaminya, yang membuatnya marah atau sedih. Biarkan dia bercerita sampai akhir, jangan memotong apalagi menghakiminya.
* Perlihatkan empati, misalnya dengan berucap 'Wah, itu pasti bikin kesal, ya'. Dengan begitu, anak akan merasa didukung orang tuanya.
* Jika ada solusi atas kejadian yang membuatnya marah, utarakan tanpa bernada perintah. Misalnya, 'Menurut ibu, kamu enggak usah main dulu deh sama si anu kalau dia sering membuatmu kesal, bagaimana menurutmu?'.
* Jika memang kegiatan sekolah yang penuh tekanan membuat anak stres, coba kurangi kegiatannya, tentu dengan kesepakatan bersama.
* Tak perlu berlebihan menanggapi masalahnya. Jika memang bisa dialihkan, ajak anak memikirkan topik atau kegiatan lain.
* Terkadang anak justru sulit diajak bicara saat sedang bermasalah. Orang tua tidak perlu memaksanya. Ajak saja si anak melakukan kegiatan bersama, misalnya menonton film atau sekadar jalan-jalan. Dengan begitu anak tahu, orang tuanya selalu siap membantunya.
* Orang tua tidak perlu langsung turun tangan memperbaiki keadaan yang membuat anak stres. Misalnya, langsung berniat melabrak anak lain yang mengakibatkan anak Anda kesal. Fokuslah membantu anak agar berkembang menjadi pribadi yang mampu memecahkan masalahnya dengan bijak.[kumpulberita com]