Film yang dibintangi Russel Crowe itu dijamin akan menjadi sorotan umat Muslim yang mendominasi masyarakat Indonesia.
terkait hal itu, Ikhwan Syam (sekjen MUI) mengatakan akan bekerja sama dengan beberapa instansi yang berwenang guna melakukan serangkaian sensor bila film tersebut akan beredar di Indonesia.
"Kita akan bekerjasama dengan beberapa lembaga terkait guna menyeleksi film mana yang akan layak tayang di Indonesia, termasuk film tersebut. Karena bagi kami, film bukan hanya sebagai tontonan, tapi juga harus mengandung arti dan misi yang jauh dari unsur yang menyesatkan dan berbau SARA," katanya kepada Okezone, Minggu 12 Agustus 2012.
Lebih lanjut Ikhwan mengatakan, film yang masuk ke Indonesia pasti akan melewati serangkaian sensor yang mengambil basis budaya ketimuran. Dalam artian tak hanya cerita yang akan menjadi perhatian khusus sistem penyensoran, tetapi juga terkait nilai-nilai yang terkandung di dalam film tersebut.
"Kita akan lihat, apakah film itu akan layak disaksikan oleh masyarakat kita yang majemuk. Kita juga analisa apakah nilai nilai yang dipertontonkan film tersebut apakah sesuai dengan nilai budaya bangsa kita tahu tidak," jelasnya.
Ikwan berharap film-film yang masuk dan akan menjadi konsumsi bangsa ini harus sesuai dengan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan misi kebangsaan. Sehingga jangan sampai hal yang tak seharusnya disajikan lolos sensor.
"Kalau ada yang lolos, itu paling beberapa dan tak terlalu merisaukan, manusiawi lah Mas," tutupnya.
sumber