Pages - Menu

Minggu, 15 Juli 2012

Taxi Mewah Hebohkan Jakarta

Image

Dua mobil mewah jenis Ferrari dan Porsche terparkir untuk di operasikan sebagi Taxi yang diuji cobakan secara gratis di Halaman Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, kemarin. Taxi mewah Ferrari F360 Modena dan Porsche Boxster S dengan palat kuning bernomor B 888 MMC dan B 999 MMC ini bertema “Hidup Itu Indah” yang dioperatori MMCab itu disediakan bagi warga Jakarta yang ingin menikmati gaya hidup kota besar.

JAKARTA– Masyarakat dan aparat di Ibu Kota Jakarta dihebohkan dengan kehadiran taksi mewah. Ya, taksi yang menggunakan merek Porsche dan Ferrari, dua jenis mobil mewah dengan harga miliaran rupiah.

Keberadaan taksi mewah ini menggegerkan masyarakat Jakarta beberapa hari lalu. Kemunculan dua armada taksi berjenis Ferrari 360 Modena dan Porsche Boxster S model tahun 2003 ini menjadi pembicaraan ramai di dunia media sosial baik Twitter maupun Facebook. Berita kemunculan taksi mewah ini pun cepat menyebar karena sejak Kamis 12 Juli lalu sudah nongkrong di pusat-pusat perbelanjaan elite di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Untuk semakin meyakinkan keberadaan taksi supermewah ini,MMcab yang mengakui sebagai pemilik taksi mewah ini menampilkan website mmcabhidupiniindah. com. Dalam website dengan tampilan sederhana itu,mereka berujar, “MMcab adalah perusahaan transportasi dengan layanan transportasi prima yang sesuai dengan gaya hidup kota besar. Aman, tepercaya, dapat diandalkan,dan berkelas.” Keberadaan taksi supermewah ini semakin menghebohkan ketika kemarin dua taksi ini nangkring di JCC, Senayan.

Kehadiran taksi supermewah di kawasan ramai ini mengundang tanda tanya banyak masyarakat. Beberapa anggota masyarakat yang menyaksikan terus memelototi mobil mewah yang digunakan untuk angkutan umum ini. Menurut informasi, tarif pada saat buka pintu adalah Rp100.000. Masyarakat menjadi bertanya-tanya ketika melihat interior dalam taksi supermewah tersebut.

Meski tampilan luar seperti taksi pada umumnya, di dalamnya tidak dilengkapi argometer layaknya taksi. Beberapa masyarakat semakin penasaran, tetapi tak memperoleh jawaban yang pasti. Kehebohan atas dua taksi supermewah ini ternyata juga ditangkap oleh pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Sejak mendengar informasi dari masyarakat, pihak kepolisian dan Dishub terus mencari keberadaan dua taksi tersebut.

Apalagi kedua instansi tersebut mengaku belum mengeluarkan izin kehadiran taksi supermewah.“Ini jelas melanggar karena mereka tanpa izin memakai logo taksi dan pelat warna kuning. Kemudian, selain itu setelah kita periksa di dalam mobilnya,tidak terdapat argo,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono. Dia memastikan taksi tersebut tidak bisa digunakan sebagai angkutan umum karena belum mengantongi izin.

Setelah Dishub DKI Jakarta melakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata keberadaan taksi supermewah tersebut untuk kepentingan syuting sinetron. Production house yang menangani sinetron mengaku akan meminta maaf kepada pihak Dishub dan akan bertemu Senin (16/7) nanti.Meski hanya untuk kepentingan sinetron, Dishub DKI Jakarta tetap meminta kelengkapan izin kepada pihak pembuat sinetron.“Dan sudah harus dibuat langsung oleh yang bersangkutan. Mereka juga berjanji hari ini (kemarin) hari terakhir,”katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro jaya Kombes Rikwanto membenarkan adanya taksi mewah yang beberapa hari ini melintas di jalanan Jakarta.Dia juga mengatakan pihak pengguna taksi tersebut untuk keperluan film juga telah diberi imbauan.“Itu untuk keperluan syuting sinetron, masyarakat banyak yang telah salah sangka,” ungkap Rikwanto.

Secara terpisah, sutradara film Indahnya Hidup Zubir Usman menjelaskan tidak ada maksud apa-apa dari kemunculan taksi mewah ini. “Kita tadi memang syuting film Indahnya Hidup. Ceritanya tentang orang yang tidak punya sampai bisa beli Ferrari.Ketika dia bisa membeli Ferrari, dia menjadikan mobilnya sebagai taksi agar masyarakat yang tidak punya juga bisa naik mobil Ferrari,”katanya.

Zubir mengatakan, pihak Dishub DKI Jakarta pun telah diberi informasi dan kejelasan setelah mereka menyambangi lokasi parkir taksi mewah itu di JCC Senayan. “Terakhir tadi di JCC. Karena sudah menggemparkan dan di beberapa media dikatakan begitu buka pintu bayar Rp100.000, pihak Dishub datang dan mencari tahu kebenarannya. Mereka memastikan tidak ada argo pada taksi-taksi Ferrari itu,” terang Zubir.

Dia menambahkan, pihaknya juga mendapatkan peringatan agar tidak terlalu lama menggunakan taksi mobil itu. Karena masyarakat sudah mengira taksi Ferrari itu benar-benar ada dan membuat kecemburuan kepada armada taksi lain. Di beberapa negara maju, taksi supermewah sudah dikembangkan. Di Moskow, Rusia, taksi supermewah menggunakan mobil bermerek Maybach dan Porsche Chayenne.

Model Porsche Chayenne juga digunakan di Jerman sebagai taksi.Adapun di Oman, masyarakat dimanjakan dengan taksi supermewah jenis Ferrari Enzo. Di Amerika Serikat, dua jenis mobil supermewah, yaitu Corvette Z06 dan Lamborghini Gallardo, juga sudah beroperasi sebagai taksi. Bahkan saat ini pabrikan mobil dari Jepang, Nissan, tengah menyiapkan taksi masa depan.

Taksi eksklusif jenis NV200 ini didesain sebagai Taxi of Tomorrow dan akan hadir di New York,Amerika Serikat, pada akhir 2013. Interior kendaraan dilengkapi atap transparan untuk memberikan pemandangan unik,pintu sliding yang memudahkan penumpang keluar masuk, serta akses pengisian ulang baterai menggunakan USB untuk penumpang. Adapun di Indonesia,untuk kelas premium taksi baru dua perusahaan yang menyediakan, yaitu Bluebird dan Express.

Kedua perusahaan ini menampilkan Toyota Alphard sebagai armada kelas premium. Selain Alphard, Bluebird juga menampilkan mobil jenis Mercedes untuk angkutan umum bagi masyarakat menengah ke atas. Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan para pengguna transportasi umum, yakni kenyamanan, harga, dan fungsi.

Terkait pasar,dia menjelaskan, para penumpang memilih taksi mewah hanya karena ingin mempunyai pengalaman sehingga bukan melihat faktor fungsional. Danang menyatakan, nilai tambah dari taksi mewah tersebut belum sebanding dengan kondisi jalan di Jakarta. Taksi mewah,kata dia,pasti akan menambah kemacetan.

Menurutnya, pemilihan transportasi harus melihat fungsinya sehingga bisa menunjukkan efisiensi dan daya saing Kota Jakarta. Kalau taksi diganti mobil nasional pasti akan lebih baik. “TransJakarta itu diprioritaskan karena pemerintah melihat fungsinya sehingga dibuatkan jalan khusus,”ucapnya. ● dian ramdhani/ sandra karina 



sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/511109/