Pages - Menu

Sabtu, 21 Juli 2012

Mandi Tanpa Air, Hanya Mahasiswa Afrika Ini Yang Tahu!

Banyak orang terkadang malas mandi atau terpaksa tidak bisa mandi karena sulit mendapatkan air bersih. Bagi orang yang mengalami hal seperti ini, seorang mahasiswa Afrika Selatan telah menemukan solusinya. Ia menciptakan gel mandi yang cukup digosokkan ke kulit.
Mahasiswa Afrika bernama Ludwick Marishane ini agaknya terinspirasi menemukan gel mandi karena kebiasaan malas mandi. Meskipun demikian, penemuannya ini bisa bermanfaat bagi orang yang tinggal di daerah yang sulit mendapat air bersih.
Gel mandi ini disebut dengan Drybath dan mampu membunuh kuman, menjaga kelembaban kulit dan memancarkan aroma ringan yang menyenangkan. Marishane menawarkan temuannya ini lewat perusahaan kecil yang didirikannya, Headboy Industries.
Marishane yang kini berusia 22 tahun dan tengah menempuh pendidikan di Universitas Cape Town ini mendapat inspirasi dari seorang temannya saat tumbuh besar di sebuah pedesaan di Afrika Selatan.
Dia ingat sekali ketika menyuruh temannya untuk mandi, temannya menjawab, “Kenapa tidak ada orang yang menemukan sesuatu yang dapat dioleskan langsung pada kulit agar tak perlu repot-repot mandi?”
“Saya langsung mendapat ide bahwa saya bersedia merogoh uang saku saya untuk membeli produk semacam itu,” kata Marishane seperti dilansir Live Science, Kamis (21/6/2012).
Setelah mencari lewat internet, Marishane yakin belum ada seorang pun yang merealisasikan gagasannya, sedangkan ada miliaran orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses air bersih untuk mandi. Selama enam bulan, Marishane mencari cara untuk menciptakan formula Drybath lewat Google dan Wikipedia.
Drybath dikemas dalam bentuk sachet kecil yang mudah dibuka. Menurut Marishane, alasan pengemasannya itu adalah karena warga miskin di dunia selalu membeli barang dalam jumlah yang sangat kecil. Misalnya lebih suka membeli eceran atau ketengan daripada membeli produk dalam kemasan karton besar.
Marishane akan menjual Drybath seharga 50 sen atau sekitar Rp 5.000 per sachetnya di negara-negara miskin. Untuk perusahaan besar yang ingin menjadi pelanggan, setiap paket Drybath dijual seharga USD 1,50 atau sekitar Rp 14.000. Atas penemuannya ini, Marishane memenangkan hadiah utama kompetisi Global Student Entrepreneur Awards pada bulan Desember 2011.
Saat ini, Marishane sudah memegang paten dan merek dagang untuk Drybath. Marishane ingin perusahaan yang didirikannya menjadi perusahaan besar yang akan terus mengembangkan produk baru untuk orang-orang miskin di dunia.


sumber