Pages - Menu

Selasa, 17 Juli 2012

Kesiapan Mental Menjelang Bulan Puasa


Kesiapan Mental Menjelang Bulan Puasa

by unic29 | Posted on Wednesday, July 18th, 2012
psikologi, ramadhan, kesiapan, mental
Unic29.com - Setiap tahun, akan selalu hadir saat ketika para umat muslim menjalani satu bulan penuh dengan berpuasa. Bulan Ramadhan yang pada tahun 2012 ini hadir pada pertengahan bulan Juli tidak akan jauh berbeda dengan bulan ramadhan yang telah berlangsung sebelumnya.
Puasa pada hakikatnya sebuah perilaku dari para manusia untuk kembali mendekatkan dirinya kepada Tuhan dalam segala pikiran dan wujud yang lebih religius. Sebenarnya puasa dengan metode menahan lapar, haus, dan nafsu, diajarkan pada setiap agama untuk lebih menghargai hidup dan manusia lainnya.
Banyak yang beranggapan bahwa puasa memang banyak memberi manfaat bagi psikologi manusia, karena konsep ‘menahan’ ini membuat setiap orang mampu menyeimbangkan ego yang ada dalam dirinya untuk tidak mudah terkendali oleh kepuasan dan kenikmatan duniawi. Konstelasi kejiwaan seperti ini niscaya mampu membuat kehidupan psikis manusia lebih baik secara keseluruhan.
Proses ‘menahan’ tersebut tentunya bisa memberi dampak yang baik pada kejiwaan seseorang untuk lebih mampu mengontrol amarah, perasaan riang, sedih, dan lain sebagainya. Namun, bukan berarti itu hanya dilakukan pada bulan ramadhan saja, seharusnya sikap mampu mengendalikan kondisi jiwa dan ego mampu diteruskan sehingga membuat seseorang menjadi pribadi yang dewasa.

Jika melihat teorinya, puasa tampak berat untuk dijalani. Karena Anda harus menahan lapar, haus, dan nafsu dari mulai adzan subuh berkumandang hingga maghrib. Sekitar lebih dari 12 jam tubuh tidak menerima asupan seperti yang dilakukan pada hari yang biasanya. Tubuh dan pikiran pun harus tetap bisa beraktivitas dengan baik pula dalam kondisi tersebut.
Mungkin pada awal puasa, tubuh akan merasa kaget karena dalam 12 jam Anda harus melawan segala rasa lapar dari perut, tenggorokan yang terasa kering, dan segala kondisi jiwa yang tidak bisa dikontrol untuk selalu dalam keadaan yang baik dalam menghadapi segala cobaan yang datang setiap harinya.
Bisa diakui bahwa tidak semua umat muslim mampu menjalani puasa dengan cara yang sempurna di momen yang biasa disebut juga dengan ‘bulan penuh rakhmat’ ini. Bahkan banyak pula yang tidak menjalaninya dengan alasan tidak kuat, memiliki masalah dengan pencernaan, atau perempuan yang sedang dalam keadaan menstruasi.
Puasa memang hanyalah salah satu cara yang bertujuan untuk membuat seseorang menjadi lebih dewasa. Karena mengasah kemampuannya untuk merasakan lapar dan haus seperti yang dirasakan oleh golongan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan yang sulit untuk bisa menikmati makanan dan minuman dengan pola yang baik dan harga yang mahal, sehingga mereka mengerti kehidupan masyarakat miskin dan lebih menghargai keadaan mereka.
Dengan menahan nafsu pun Anda bisa mengendalikan sisi egoisme ada, sehingga bisa mengesampingkan kepuasan dan kenikmatan pribadi untuk kepetingan orang lain yang lebih membutuhkan. Amarah pun tidak mudah keluar sehingga hubungan antar masyarakat bisa menjadi lebih damai.
Jadi, sebenarnya ada begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari segala perjuangan yang dilakukan pada bulan puasa tersebut




sumber