Pages - Menu

Selasa, 24 Juli 2012

6 cara menakjubkan labah-labah menangkap mangsanya

Berikut adalah teknik berburu labah-labah yang menakjubkan, teknik apa saja yang akan digunakan oleh laba-laba untuk mencari mangsanya. Mari kita lihat dibawah :

1. LABAH-LABAH PENIRU SEMUT


Bagaimana labah-labah pelompat boleh mengelabui semut-semut? Ia melakukannya bukan hanya dengan bentuk penampilan saja, bahkan juga dengan perilakunya. Sebagai contoh, untuk menyembunyikan jumlah kakinya, labah-labah pelompat memegang dua kaki depannya untuk meniru sesunggut semut.

Dengan cara ini, kaki-kaki ini menyerupai sesunggut semut. Sampai di sini kita mesti berhenti dan berpikir: itu berarti bahawa labah-labah dapat mengira. Labah-labah ini mengira jumlah kaki-kakinya dan jumlah kaki semut, dan kemudian membandingkannya.

Melihat adanya perbezaan ini, ia mengerti bahwa ia harus menutupinya dengan cara yang sangat bijak dengan membuat dua kaki depannya menyerupai sesunggut.

2. LABAH-LABAH BOLAS (Pelempar Lasso)


Pertama sekali labah-labah ini membuat benang berujung lengket dan bersiap-siap untuk menyergap. Selanjutnya, ia akan menggunakan benang lengket ini sebagai sebuah lasso.
Kemudian, untuk mengundang mangsanya, laba-laba ini meletak suatu zat kimia khusus. Zat kimia ini adalah "pheromone", yang biasa digunakan ngengat betina untuk memikat pasangannya.(Ngengat jantan yang tertipu dengan panggilan palsu ini, datang mendekati sumber bau.)
Labah-labah yang penglihatannya sangat buruk dapat merasakan getaran yang ditimbulkan semasa ngengat terbang. Dengan cara ini, laba-laba dapat merasakan kedatangan mangsanya.
Yang menarik, walaupun nyaris buta, labah-labah Bolas ini dapat menangkap mahluk yang sedang terbang dengan seutas benang yang dibuatnya sendiri sambil bergelantungan di udara.

3. LABA-LABA TRAPDOOR



Labah-labah Trapdoor (pintu perangkap) membangun sarang yang digunakan pula sebagai perangkap. Labah-labah ini membuat penutup sarang dari sutera buatan sendiri.

Salah satu sisinya dilekatkan ke sarang dengan engsel benang yang kokoh, seolah-olah sebuah pintu rumah.

Pintu ini juga menjadi tempat persembunyian labah-labah dari mangsanya, yang disamarkannya dengan serpihan daun, semak-semak dan tanah.

Kemudian membuat tegang benang-benang yang ada di bawah daun, dari arah luar menuju ke bahagian dalam sarang. Ketika segalanya telah siap, laba-laba masuk ke sarang dan menunggu mangsanya datang.

Ketika serangga mendekati sarang dan menginjak daun atau tanah di atasnya, benang-benang di bawah tanah akan bergetar. Hasil getaran inilah, labah-labha mengetahui bahawa mangsanya telah dekat.

4. LABA-LABA DINOPSIS



Labah-labah berwajah-raksasa ini, yang nama ilmiahnya Dinopsis, menggunakan teknik berburu yang sangat luarbiasa dan menakjubkan.

Bukannya membangun jaring yang tetap dan menanti mangsa, ia membuat jaring khusus yang dilempar kepada mangsanya. Selanjutnya membungkus mangsanya di dalam jaringnya ini.
Serangga yang tertangkap mati terpedaya. Kemudian ia membungkus mangsanya dengan benang yang baru agar menjadi sebuah "pakej" yang tetap segar untuk simpanan masa depan.

5. LABAH-LABAH LONCENG



Untuk membangun sarangnya, mula-mula labah-labah ini membuat sebuah bidang rata antara tangkai-tangkai atau dedaunan di dalam air. Bidang rata ini dilekatkannya ke tangkai-tangkai dengan benang-benang suteranya.

Selain untuk menstabilkan bidang datar, benang-benang ini juga berfungsi sebagai ciri untuk pulang ke rumahnya, juga bekerja seperti radar yang memperingatkan adanya mangsa yang mendekat

Setelah bidang rata terbentuk, labah-labah mengangkut gelembung udara ke bawahnya dengan kaki-kaki dan tubuhnya. Dengan cara ini, jaring menggembung ke atas. Dengan semakin banyak udara yang ditambahkan, bentuk jaring menjadi serupa lonceng. "Lonceng" ini lah sarang tempat tinggalnya.

6. LABAH-LABAH PELOMPAT



Berbeda dari labah-labah spesies lainnya yang membuat jaring dan menunggu mangsa, labah-labah pelompat lebih suka menyerang mangsanya dengan cara melompat, sesuai dengan nama yang disandangnya.
Labah-labah ini mempunyai kepakaran sehingga mampu menangkap serangga yang sedang terbang dari jarak setengah meter lebih.